Persiapan menghadapi musim hujan sangat terkendala oleh berbagai tantangan yang dihadapi oleh lembaga bantuan dalam menyalurkan pasokan yang cukup ke wilayah Gaza.
PBB (Xinhua/Indonesia Window) – Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (25/11) menyampaikan bahwa mereka bersama mitra-mitranya telah mengevaluasi dampak kerusakan akibat banjir sebagai respons atas beberapa lokasi pengungsian warga Gaza yang terdampak hujan lebat pada akhir pekan lalu.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah laporan bahwa hujan mengakibatkan kerusakan pada tenda dan barang lainnya milik warga.
“Mitra-mitra kemanusiaan kami telah melaksanakan kunjungan lapangan di berbagai area untuk mengevaluasi dampak hujan yang mengguyur baru-baru ini dan memobilisasi upaya tanggap darurat,” ujar OCHA. “Para mitra kami memperkirakan sekitar 1,6 juta orang tinggal di tempat penampungan sementara di seluruh Gaza.”
Kantor itu menguraikan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, persiapan menghadapi musim hujan sangat terkendala oleh berbagai tantangan yang dihadapi oleh lembaga bantuan dalam menyalurkan pasokan yang cukup ke wilayah Gaza.
Badan PBB itu belum lama ini mengeluhkan otoritas Israel telah menghalangi, menunda, atau bahkan menolak pengiriman bantuan ke wilayah Gaza. Selain itu, pada pekan lalu sejumlah geng menjarah konvoi bantuan yang terdiri dari 100 lebih truk, membajak 97 kendaraan di antaranya. Seorang juru bicara PBB menuturkan bahwa truk-truk tersebut masih belum diketahui keberadaannya.
“Mitra-mitra kami telah mengevaluasi sekitar 100 area rawan banjir, yang menampung lebih dari 450.000 pria, wanita, dan anak-anak di Khan Younis, Deir al Balah, dan area Rafah,” papar OCHA. “Di hampir semua lokasi ini, kelompok-kelompok lokal memberikan dukungan melalui berbagai persiapan menghadapi potensi hujan dan banjir.”
OCHA menyampaikan karung pasir telah ditempatkan di 20 lokasi. Namun, di 90 persen area yang dievaluasi oleh para mitra bantuan, tidak ada rencana yang dapat diterapkan jika banjir menyebabkan lokasi-lokasi tersebut tidak dapat dihuni.
Laporan: Redaksi