Permohonan keanggotaan NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara yang diajukan oleh Finlandia dan Swedia diharapkan oleh Turkiye dapat dilakukan secara terpisah untuk membedakan antara “negara yang problematik dan negara yang lebih tidak problematik”.
Ankara, Turkiye (Xinhua) – Turkiye dapat mengevaluasi permohonan keanggotaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) Finlandia secara terpisah dari permohonan Swedia untuk memisahkan antara “negara yang problematik dan negara yang lebih tidak problematik,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Turkiye Mevlut Cavusoglu pada Senin (30/1).
“Jika NATO dan negara-negara ini mengambil keputusan seperti itu, kami, sebagai (negara) Turkiye, berpikir bahwa kami dapat mengevaluasi kedua aplikasi itu secara terpisah. Namun pertama-tama, NATO dan negara-negara ini harus membuat keputusan,” kata Cavusoglu dalam konferensi pers gabungan dengan Menlu Portugal Joao Gomes Cravinho.
Cavusoglu menekankan bahwa NATO dan negara-negara tersebut pada awalnya meminta agar proses keanggotaan kedua negara itu dilakukan secara bersamaan.
Sejak saat itu, Finlandia telah mengambil beberapa langkah, tetapi terdapat “provokasi” di Swedia, katanya.
“Kami telah mengatakan bahwa kami memiliki lebih sedikit masalah dengan Finlandia sejak proses aplikasi kedua negara dimulai. Akan adil jika kita memisahkan antara negara yang problematik dan yang lebih tidak problematik,” kata sang menteri.
Pada Ahad (29/1), Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turkiye kemungkinan akan menunjukkan pendekatan yang berbeda terhadap aplikasi NATO Finlandia jika dibandingkan dengan Swedia.
“Kami dapat merespons Finlandia secara berbeda jika perlu. Swedia akan terkejut ketika kami merespons Finlandia secara berbeda. Namun, Finlandia tidak boleh melakukan kesalahan yang sama,” kata Erdogan.
Turkiye menyerahkan daftar 120 “teroris” yang perlu diekstradisi kepada Swedia, kata Erdogan, menambahkan bahwa negara Nordik itu harus melakukan ekstradisi terhadap individu-individu tersebut jika ingin bergabung dengan NATO.
Turkiye telah menunda pertemuan trilateral dengan Swedia dan Finlandia tentang aplikasi NATO keduanya yang rencananya akan berlangsung pada Februari menyusul insiden pembakaran Al-Qur’an di Swedia.
Laporan: Redaksi