Perlintasan perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza telah menjadi jalur penyelamat utama untuk menyalurkan pasokan bantuan sumbangan Mesir dan negara-negara lainnya, termasuk Turkiye, serta organisasi lokal dan internasional ke wilayah kantong tersebut sejak Israel mulai melancarkan serangan militer mematikan di Gaza pada Oktober tahun lalu.
Kairo, Mesir (Xinhua) – Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi pada Rabu (14/2) menyerukan upaya untuk “membuka babak baru bersama” dalam hubungan negaranya dengan Turkiye saat menyambut kunjungan pertama Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan ke Kairo dalam lebih dari 10 tahun.
Dalam pidato yang disampaikan pada konferensi pers gabungan bersama presiden Turkiye itu, Sisi berharap kedua negara akan “memperkaya hubungan bilateral dan mengembalikannya ke jalur yang benar” pascakunjungan Erdogan, yang dilakukan di tengah ketegangan regional yang dipicu oleh konflik Israel-Palestina saat ini.
“Saat ini, Mesir merupakan mitra dagang terbesar Turkiye di Afrika, sementara Turkiye adalah salah satu tujuan utama ekspor Mesir,” kata Sisi dalam konferensi pers tersebut.
Saat membahas konflik Israel-Palestina, Sisi mengatakan bahwa dia setuju dengan Erdogan “tentang pentingnya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza dengan urgensi penuh dan memulihkan ketenangan di Tepi Barat, sehingga dapat membuka jalan bagi pelanjutan proses perdamaian sesegera mungkin, yang mengarah pada deklarasi Negara Palestina yang berdaulat.”
Perlintasan perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza telah menjadi jalur penyelamat utama untuk menyalurkan pasokan bantuan sumbangan Mesir dan negara-negara lainnya, termasuk Turkiye, serta organisasi lokal dan internasional ke wilayah kantong tersebut sejak Israel mulai melancarkan serangan militer mematikan di Gaza pada Oktober tahun lalu. Serangan Israel tersebut merupakan balasan atas serangan mendadak Hamas di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Sisi mengapresiasi level kerja sama saat ini antara Mesir dan Turkiye dalam pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat untuk masyarakat Gaza, seraya mengatakan bahwa “pembatasan ketat” yang dilakukan Israel memperlambat masuknya truk-truk bantuan.
Sementara itu, Erdogan mengatakan Turkiye bersedia mempererat hubungan dengan Mesir.
Dia juga mengundang Sisi untuk mengunjungi Ankara pada April mendatang guna menghadiri pertemuan pertama dewan kerja sama strategis baru antara kedua negara, yang diterima oleh pemimpin Mesir tersebut.
“Saya yakin pertemuan ini akan menjadi babak baru bagi hubungan bilateral kami,” kata pemimpin Turkiye itu dalam konferensi pers bersama, seraya menggarisbawahi bahwa dia telah berdiskusi dengan Sisi untuk melipatgandakan volume pertukaran perdagangan tahunan antara kedua negara menjadi 15 miliar dolar AS dalam beberapa tahun mendatang dan meningkatkan investasi Turkiye di Mesir.
Erdogan mengatakan “tragedi kemanusiaan di Gaza” menjadi fokus pembicaraannya dengan Sisi, dan menyesalkan serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina dan menyebabkan lebih dari 68.000 lainnya luka-luka.
“Menyalurkan bantuan ke Gaza adalah salah satu prioritas kami,” katanya, seraya mengatakan bahwa Turkiye sejauh ini telah mengirimkan lebih dari 31.000 ton pasokan bantuan ke wilayah kantong yang terkepung tersebut.
*1 dolar AS = 15.585 rupiah
Laporan: Redaksi