NATO desak Rusia hormati perjanjian nuklir dengan AS

Foto yang diabadikan pada 6 April 2022 ini menunjukkan patung dan bendera negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) di markas besar NATO di Brussel, Belgia. (Xinhua/Zheng Huansong)

Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (Strategic Arms Reduction Treaty/START) Baru ditandatangani oleh Rusia dan AS pada 2010, dan dapat diperpanjang maksimal lima tahun dengan persetujuan kedua belah pihak.

 

Brussel, Belgia (Xinhua) – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) pada Jumat (3/2) meminta Rusia untuk menghormati perjanjiannya dengan Amerika Serikat (AS) mengenai senjata nuklir, yang berkontribusi pada stabilitas internasional.

Duta besar NATO dalam pernyataannya mengungkapkan “Kami memperhatikan dengan kekhawatiran bahwa Rusia telah gagal mematuhi kewajiban yang mengikat secara hukum di bawah Perjanjian START Baru.”

Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (Strategic Arms Reduction Treaty/START) Baru ditandatangani oleh Rusia dan AS pada 2010. Perjanjian kontrol senjata nuklir terakhir yang berlaku antara kedua negara adidaya nuklir itu dapat diperpanjang maksimal lima tahun dengan persetujuan kedua belah pihak. Rusia dan AS secara resmi memperpanjang perjanjian itu selama lima tahun pada 3 Februari 2021 lalu.

Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis
Iring-iringan mobil yang mengangkut misi ahli Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) tiba di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan, pada 1 September 2022. (Xinhua/Victor)

Para duta besar menyebutkan bahwa penolakan Rusia untuk mengadakan konsultasi atau mengizinkan inspeksi AS sejak Agustus lalu telah “mencegah AS menggunakan hak-hak penting di bawah perjanjian itu, dan merusak kemampuan AS untuk memverifikasi kepatuhan Rusia secara memadai dengan batas-batas utama dalam perjanjian tersebut.”

“Kami meminta Rusia untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian tersebut dengan memfasilitasi inspeksi START Baru di wilayah Rusia, dan dengan kembali berpartisipasi dalam badan implementasi perjanjian itu,” kata NATO.

Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Villa La Grange di Jenewa, Swiss, pada 16 Juni 2021. (Xinhua/Denis Balibouse)

Sebelumnya pada pekan ini, Moskow menuding AS telah merusak prinsip-prinsip pelaksanaan perjanjian tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Moskow tetap berkomitmen pada perjanjian itu, namun tidak melihat komitmen yang sama dari Washington.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan