Banner

Perekrutan PRT Bangladesh di Saudi turun 30 persen

Ilustrasi. (Photo by Israa Hilles on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Perekrutan Pembantu Rumah Tangga (PRT) dari Bangladesh untuk bekerja di Arab Saudi menurun sekitar 30 persen karena para makelar tenaga kerja menaikkan biaya kontrak tunggal menjadi sekitar 3.000 dolar AS (1 dolar AS=Rp 14.042), sebut harian lokal Al-Madina mengutip kantor-kantor perekrutan lokal yang dilaporkan oleh Saudi Gazette.

Ada sekitar 1,5 juta pria dan wanita Bangladesh yang bekerja di Saudi. Dari jumlah tersebut yang sekitar 2,4 juta adalah pembantu rumah tangga.

Banyak keluarga Saudi lebih suka mempekerjakan pembantu rumah tangga Bangladesh karena rendahnya biaya rekrutmen mereka dan upah yang harus dibayarkan sebesar antara 800 hingga 1.200 riyal Saudi (1 riyal Saudi=Rp 3.744).

Pemilik sejumlah kantor perekrutan lokal yakin bahwa pembantu rumah tangga dari Bangladesh tidak menerima pelatihan yang tepat sebelum mereka dikirim ke Saudi. Mereka juga mengatakan kantor perekrutan di Bangladesh tidak memperhatikan masalah tersebut.

Ibrahim Al-Majid, pemilik kantor rekrutmen lokal, mengatakan impor PRT dari Bangladesh tidak terorganisir dan kantor rekrutmen di negara-negara Asia cenderung menunjuk makelar untuk berurusan dengan kantor rekrutmen Saudi daripada melakukannya sendiri.

Banner

Dia mengatakan sejumlah pembantu rumah tangga Bangladesh akan meminta untuk dipulangkan ke negara mereka sebelum mereka menyelesaikan masa percobaan tiga bulan.

“Kondisi Ini telah menurunkan perekrutan dari Bangladesh sekitar 30 persen setelah negara itu dulu menyediakan sekitar 50 persen pembantu rumah tangga,” jelas Ibrahim.

Sementara itu, Mohammed Al-Baqami, pemilik kantor rekrutmen lain, mengeritik keterlibatan makelar dari kedua pihak dan mengatakan mereka telah meningkatkan biaya rekrutmen dan mengirimkan pembantu rumah tangga yang tidak memenuhi syarat.

Dia mengatakan prosedur rutin sangat rumit di Bangladesh karena pemerintah akan meminta banyak persetujuan dan banyak tanda tangan sebelum kontrak rekrutmen ditandatangani.

Baqami mengatakan visa kerja dari Bangladesh telah menggunung di kantor-kantor perekrutan lokal yang mewakili sekitar 85 persen dari seluruh visa rekrutmen dari 22 negara.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan