Banner

Perdana Menteri Lebanon yang baru ditunjuk, Nawaf Salam berjanji akan memulai babak baru di negara itu, menyoroti kebutuhan mendesak untuk upaya rekonstruksi pascakonflik mematikan selama hampir 14 bulan antara Israel dan Hizbullah, yang menghancurkan rumah dan infrastruktur warga sipil.

 

Beirut, Lebanon (Xinhua/Indonesia Window) – Perdana Menteri (PM) Lebanon yang baru ditunjuk, Nawaf Salam, pada Selasa (14/1) berjanji akan memulai babak baru di negara itu, demikian dilaporkan saluran televisi (TV) lokal Al Jadeed.

“Sudah tiba saatnya untuk memulai babak baru yang berakar pada keadilan, keamanan, kemajuan, dan peluang sehingga Lebanon menjadi negara yang bebas dan berkewarganegaraan setara,” kata Salam dalam sambutan pertamanya sebagai perdana menteri di Istana Baabda di Beirut, ibu kota Lebanon.

PM yang ditunjuk itu menyoroti kebutuhan mendesak untuk upaya rekonstruksi pascakonflik mematikan selama hampir 14 bulan antara Israel dan Hizbullah, yang menghancurkan rumah dan infrastruktur warga sipil.

“Sebagian besar rakyat kita masih mengalami kerusakan rumah dan institusi, dan kita harus membangun kembali desa-desa di wilayah Bekaa, bagian selatan, dan ibu kota Beirut. Rekonstruksi adalah sebuah komitmen,” ungkapnya.

Banner
Perdana Menteri Lebanon
Foto bersama ini menunjukkan Perdana Menteri baru Lebanon Nawaf Salam (kanan), Presiden Joseph Aoun (tengah), dan Ketua Parlemen Nabih Berri (kiri) di Beirut, Lebanon, pada 14 Januari 2025. (Xinhua/Bilal Jawich)

Salam juga berjanji untuk melaksanakan Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1701. “Kita harus bekerja keras untuk sepenuhnya melaksanakan Resolusi 1701 dan memaksa musuh untuk menarik diri sepenuhnya dari jengkal terakhir tanah kita,” ujarnya.

Dia menyerukan perluasan kewenangan negara ke semua wilayah dan mendesak pemerintah mengimplementasikan sebuah rencana komprehensif untuk membangun ekonomi yang produktif dan menciptakan lapangan kerja bagi generasi mendatang.

Saat mengadvokasi penerapan desentralisasi administratif yang diperluas, Salam menekankan pentingnya mereformasi administrasi Lebanon yang berbasis patronasi. Sementara itu, dia menyerukan untuk menegakkan keadilan bagi para korban ledakan pelabuhan Beirut pada tahun 2020 lalu.

“Saya tidak mendukung pengucilan namun mendukung persatuan, tidak mendukung marginalisasi namun mendukung integrasi,” tegas Salam, sembari menyerukan semua pihak untuk bersama-sama melakukan reformasi.

Salam ditunjuk sehari sebelumnya sebagai perdana menteri baru Lebanon dan ditugaskan untuk membentuk pemerintahan baru.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan