Banner

Studi baru temukan hubungan trauma masa kecil dengan kematian dan rawat inap COVID-19

Seorang warga lansia berjalan bersama seorang anak yang menaiki sepeda di Main Street Park di dekat Jembatan Brooklyn di New York, Amerika Serikat, pada 27 April 2020. (Xinhua/Michael Nagle)

Penderitaan masa kecil yang dilaporkan secara mandiri memiliki keterkaitan 12 hingga 25 persen lebih tinggi kemungkinan dirawat inap dan kematian akibat COVID-19.

 

Los Angeles, AS (Xinhua) – Orang-orang yang mengalami penderitaan di masa kecil, seperti pelecehan atau ditelantarkan, lebih mungkin dirawat di rumah sakit atau meninggal akibat COVID-19 pada usia dewasa, menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Pittsburgh.

Penderitaan masa kecil yang dilaporkan secara mandiri memiliki keterkaitan 12 hingga 25 persen lebih tinggi kemungkinan dirawat inap dan kematian akibat COVID-19, menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology and Community Health.

Meskipun usia, jenis kelamin, etnis, kesehatan, dan faktor sosiodemografi dikaitkan dengan hasil tersebut selama pandemik, ini merupakan studi pertama yang menemukan hubungan antara dampak COVID-19 dengan penelantaran dan pelecehan pada masa kanak-kanak.

“Temuan ini menyoroti bagaimana trauma di awal kehidupan dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap kesehatan beberapa dekade kemudian,” ujar Jamie L. Hanson, seorang peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran sekaligus lektor psikologi di universitas tersebut.

“Kita mungkin memerlukan intervensi yang ditargetkan untuk individu dan komunitas tertentu yang terdampak oleh penderitaan pada masa kanak-kanak guna mengurangi dampak jangka panjang dari pandemi ini,” ujar Hanson.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan