Pemilu presiden dan parlemen Turkiye rencananya akan digelar pada 14 Mei mendatang meskipun negara itu masih dalam masa pemulihan usai dua gempa dahsyat mengguncang sebagian besar wilayah selatan Turkiye pada awal Februari.
Ankara, Turkiye (Xinhua) – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (1/3) mengumumkan bahwa pemerintahnya berencana menggelar pemilihan umum (pemilu) presiden dan parlemen pada 14 Mei, meski negara itu masih dalam masa pemulihan usai dua gempa dahsyat mengguncang sebagian besar wilayah selatan Turkiye pada awal Februari.
“Waktunya akan tiba. Bangsa ini akan melakukan apa yang perlu dilakukan pada 14 Mei. Tidak ada pujian yang akan diberikan kepada mereka yang mengumbar omong kosong,” kata Erdogan kepada anggota partainya di parlemen.
Erdogan sebelumnya mengatakan bahwa pemilu akan diadakan pada 14 Mei untuk menghindari migrasi musiman para pemilih dan ujian universitas pada awal musim panas.
Usai dilanda dua gempa dahsyat pada 6 Februari, yang menewaskan lebih dari 45.000 warga di negara itu hingga Rabu (1/3) dan menyebabkan kerugian properti yang sangat besar, Turkiye mulai membahas apakah pemilu yang dijadwalkan pada Mei atau Juni harus ditunda.
Gempa bumi dahsyat yang berpusat di Turkiye tenggara itu berdampak terhadap 10 provinsi, yang menjadi rumah bagi lebih dari 13 juta penduduk. Bencana itu juga menghancurkan puluhan ribu bangunan, menyebabkan puluhan ribu warga Turkiye kehilangan tempat tinggal.
Lebih dari 11.000 gempa susulan mengguncang daerah-daerah yang dilanda gempa sejak 6 Februari lalu, menurut Otoritas Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Turkiye.
Sekitar 2 juta penduduk telah dievakuasi dari daerah-daerah yang dilanda gempa, menurut otoritas penanggulangan bencana tersebut.
Laporan: Redaksi