Banner

Pemerintah harapkan ‘Regional Comprehensive Economic Partnership’ naikkan ekspor Indonesia 7,2 persen

Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai penandatanganan dokumen ‘Regional Comprehensive Economic Partnership’ (RCEP) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Ahad (15/11/2020). (Sekretariat Kabinet RI)

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Pemerintah berharap Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional akan menaikkan ekspor nasional sebesar 7,2 persen.

“Melalui RCEP, Indonesia dapat menikmati spill over effect dari FTA (Free Trade Agreement) yang dimiliki negara anggota RCEP dengan negara-negara non-anggota. Perluasan peran Indonesia melalui global supply chain dari spill over effect ini berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia ke seluruh dunia sebesar 7,2 persen,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai penandatanganan dokumen RCEP di Istana Bogor, Jawa Barat pada Ahad.

RCEP ditandatangani oleh 10 negara anggota ASEAN dan lima negara mitra, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru.

“Kelima belas negara dalam perjanjian RCEP ini secara kumulatif mewakili 29,6 persen penduduk dunia, 30,2 persen GDP (gross domestic product) dunia, 27,4 persen perdagangan dunia, dan 29,8 persen FDI (Foreign Direct Investment) dunia,” kata menteri.

Berdasarkan kajian pada September lalu, dalam waktu lima tahun setelah diratifikasi, RCEP berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia ke negara-negara peserta sebesar 8-11 persen.

Banner

Investasi ke Indonesia juga berpotensi meningkat 18-22 persen.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan