Pembunuhan Qassem Soleimani, komandan tinggi Iran, pada 3 Januari 2020, di dekat Bandar Udara Internasional Baghdad, dilakukan oleh militer AS di bawah perintah mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Teheran, Iran (Xinhua) – Ketua parlemen Iran pada Senin (9/1) mengatakan bahwa mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan semua “kaki tangannya” harus dimintai pertanggungjawaban secara hukum atas pembunuhan komandan tinggi Iran Qassem Soleimani, seperti dilaporkan kantor berita semiresmi Iran Tasnim.
“Aksi kriminal” pembunuhan Soleimani merupakan sebuah “contoh nyata dan mutlak dari terorisme negara,” kata Mohammad Baqer Qalibaf dalam Majelis Parlemen Asia sesi ke-13 di Ankara, ibu kota Turkiye.
Qalibaf menekankan bahwa Soleimani mengabdikan seluruh hidupnya untuk perdamaian regional dan internasional serta menerapkan langkah-langkah efektif dalam melawan terorisme internasional.
Pada 3 Januari 2020, militer AS di bawah perintah Trump membunuh Soleimani dan wakil komandan pasukan paramiliter Irak Hashd Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di dekat Bandar Udara Internasional Baghdad.
Dalam sebuah pidato di upacara peringatan pada Kamis (5/1), Ketua Dewan Kehakiman Tertinggi Irak Faiq Zidane mengatakan bahwa dewan tersebut telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Trump atas pembunuhan Soleimani dan Muhandis.
Laporan: Redaksi