Banner

Jepang pertimbangkan buang air limbah nuklir Fukushima akhir Agustus hingga awal September 2023

Orang-orang memprotes rencana pemerintah Jepang membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut, di Fukushima, Jepang, pada 20 Juni 2023. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Pembuangan air limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh ke laut, dipertimbangkan akan dilakukan mulai akhir Agustus hingga awal September 2023, meskipun ditentang keras oleh negara-negara tetangga dan Kepulauan Pasifik, serta nelayan lokal.

 

Tokyo, Jepang (Xinhua) – Jepang sedang mempertimbangkan pembuangan air limbah yang terkontaminasi nuklir dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh ke laut mulai akhir Agustus hingga awal September, seperti dilansir media setempat pada Senin (7/8).

Pemerintah Jepang menjadwalkan mengadakan pertemuan para menteri Kabinet terkait untuk membuat keputusan mengenai tanggal spesifik pembuangan ke laut setelah kunjungan Perdana Menteri Fumio Kishida ke Amerika Serikat, menurut laporan Kyodo News, yang mengutip sumber-sumber pemerintah.

Para pejabat diperkirakan akan mempertimbangkan untuk memulai pembuangan air limbah radioaktif pada akhir Agustus hingga paruh pertama September, kata laporan itu.

Pembuangan air limbah radioaktif
Orang-orang menggelar unjuk rasa di depan Gedung Kantor Anggota Kedua Dewan Perwakilan Rakyat untuk memprotes rencana pemerintah Jepang membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut, di Tokyo, Jepang, pada 16 Mei 2023. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Jepang telah membuat persiapan final untuk memulai pembuangan tersebut sejak Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) mengatakan dalam laporan akhirnya pada awal Juli bahwa pembuangan yang direncanakan itu “sesuai dengan standar internasional yang disepakati.”

Banner

Meskipun ditentang keras oleh negara-negara tetangga dan Kepulauan Pasifik, serta nelayan lokal atas dampak yang tidak dapat dipulihkan pada lingkungan laut dan kesehatan masyarakat, pemerintah Jepang terus mendorong pembuangan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima yang dilanda gempa besar kemudian disusul tsunami pada Maret 2011.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan