Pembuangan air limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh ke laut, dipertimbangkan akan dilakukan mulai akhir Agustus hingga awal September 2023, meskipun ditentang keras oleh negara-negara tetangga dan Kepulauan Pasifik, serta nelayan lokal.
Tokyo, Jepang (Xinhua) – Jepang sedang mempertimbangkan pembuangan air limbah yang terkontaminasi nuklir dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh ke laut mulai akhir Agustus hingga awal September, seperti dilansir media setempat pada Senin (7/8).
Pemerintah Jepang menjadwalkan mengadakan pertemuan para menteri Kabinet terkait untuk membuat keputusan mengenai tanggal spesifik pembuangan ke laut setelah kunjungan Perdana Menteri Fumio Kishida ke Amerika Serikat, menurut laporan Kyodo News, yang mengutip sumber-sumber pemerintah.
Para pejabat diperkirakan akan mempertimbangkan untuk memulai pembuangan air limbah radioaktif pada akhir Agustus hingga paruh pertama September, kata laporan itu.
Jepang telah membuat persiapan final untuk memulai pembuangan tersebut sejak Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) mengatakan dalam laporan akhirnya pada awal Juli bahwa pembuangan yang direncanakan itu “sesuai dengan standar internasional yang disepakati.”
Meskipun ditentang keras oleh negara-negara tetangga dan Kepulauan Pasifik, serta nelayan lokal atas dampak yang tidak dapat dipulihkan pada lingkungan laut dan kesehatan masyarakat, pemerintah Jepang terus mendorong pembuangan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima yang dilanda gempa besar kemudian disusul tsunami pada Maret 2011.
Laporan: Redaksi