Banner

China layangkan protes serius atas pernyataan politisi Jepang perihal masalah Taiwan

Foto yang diabadikan pada 9 April 2023 ini menunjukkan pesawat tempur J-15 yang siap lepas landas dari kapal induk Shandong dalam patroli kesiapan tempur dan latihan militer di sekitar Pulau Taiwan yang dilaksanakan oleh Komando Palagan Timur Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army/PLA) China. Komando Palagan Timur PLA telah menyelesaikan semua tugas dalam patroli kesiapan tempur dan latihan militer yang berlangsung pada 8 hingga 10 April di sekitar Pulau Taiwan. Operasi tersebut menguji secara komprehensif kemampuan tempur gabungan terintegrasi dari berbagai divisi dan persenjataan PLA dalam kondisi pertempuran yang sebenarnya. (Xinhua/An Ni)

Pernyataan Bersama China-Jepang yang diteken pada 1972 saat kedua pihak menormalkan hubungan diplomatik mereka menyatakan bahwa pemerintah Jepang sepenuhnya memahami dan menghormati posisi pemerintah China bahwa Taiwan merupakan bagian tidak terpisahkan dari wilayah China dan mendeklarasikan komitmennya terhadap Pasal 8 dari Proklamasi Postdam.

 

Beijing, China (Xinhua) – China telah melayangkan protes serius terhadap Jepang atas kunjungan politisi tertentu Jepang ke Taiwan dan pernyataannya yang tidak bertanggung jawab, ujar Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Selasa (15/8).

Sang jubir menyatakan hal itu dalam sebuah konferensi pers saat diminta berkomentar bahwa menurut seorang anggota parlemen Jepang yang mendampingi Wakil Presiden Partai Demokrat Liberal Taro Aso, yang juga mantan perdana menteri Jepang, dalam kunjungannya ke Taiwan, Aso telah membahas pernyataannya di Taiwan perihal “kesiapan untuk berperang” dan “pencegahan” dengan pemerintah Jepang sebelumnya, dan pernyataan itu sejalan dengan pandangan resmi Jepang.

Taiwan merupakan bagian dari China, tutur Wang, seraya menyatakan bahwa masalah Taiwan sepenuhnya adalah urusan dalam negeri China dan tidak menoleransi campur tangan eksternal.

Wang menyatakan bahwa Deklarasi Kairo yang dikeluarkan oleh China, Amerika Serikat (AS), dan Inggris pada 1943 menerangkan bahwa Taiwan dan semua wilayah yang dicuri Jepang dari China harus dikembalikan ke China. Pasal 8 dari Proklamasi Postdam pada 1945 menegaskan hal ini. Dokumen Kapitulasi yang ditandatangani oleh Jepang pada 1945 menyebut secara eksplisit bahwa Jepang mengakui Proklamasi Postdam. Pernyataan Bersama China-Jepang yang diteken pada 1972 saat kedua pihak menormalkan hubungan diplomatik mereka menyatakan bahwa pemerintah Jepang sepenuhnya memahami dan menghormati posisi pemerintah China bahwa Taiwan merupakan bagian tidak terpisahkan dari wilayah China dan mendeklarasikan komitmennya terhadap Pasal 8 dari Proklamasi Postdam.

Banner

Wang menuturkan bahwa pada 1978, kedua negara menyepakati Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan antara China dan Jepang, yang menegaskan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam pernyataan bersama itu secara legal. Dokumen politik ketiga dan keempat yang masing-masing disepakati pada 1998 dan 2008 itu menegaskan kembali komitmen Jepang terkait posisinya soal masalah Taiwan yang ditetapkan dalam pernyataan bersama tersebut. Jepang telah lebih dari sekali menyatakan komitmen serius terhadap China perihal masalah Taiwan, termasuk, tidak mendukung “dua China”, “satu China, satu Taiwan”, atau “kemerdekaan Taiwan”, dan hanya memelihara pertukaran antarmasyarakat dan antardaerah dengan Taiwan, imbuh Wang.

“Hal-hal itu merupakan konteks sejarah dalam isu tersebut, dan prinsip serta posisi yang harus dipatuhi Jepang,” kata Wang.

“Saya ingin menekankan bahwa masalah Taiwan menyangkut kepentingan inti China, fondasi politik hubungan China-Jepang, dan kepercayaan dan prinsip dasar antara kedua negara,” imbuh Wang, seraya menyerukan kepada Jepang agar mematuhi prinsip Satu China dan semangat empat dokumen politik antara China dan Jepang, serta mengambil tindakan konkret untuk menghormati komitmen politiknya dan pernyataan-pernyataan terkait.

“China siap melakukan segala langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayahnya secara tegas,” tutur Wang.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan