Banner

PDB Saudi di kuartal ketiga tertinggi sejak 2012, imbas kenaikan harga minyak

Fasilitas pengolahan minyak bumi Khurais, terletak 150 km tenggara ibu kota Arab Saudi, Riyadh. (Aramco)

Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) – Ekonomi Arab Saudi tumbuh pada kuartal ketiga 2021 dengan laju tercepat sejak 2012 karena produksi minyak negara teluk ini tumbuh selama setahun terakhir.

PDB riil Kerajaan tumbuh pada tingkat tahunan 6,8 persen pada kuartal ketiga dibandingkan dengan pertumbuhan negatif 4,5 persen tahun lalu, menurut perkiraan cepat oleh Otoritas Umum untuk Statistik (GASTAT).

Aktivitas minyak naik dengan tingkat tahunan sebesar 9 persen pada kuartal ketiga 2021, menyusul penurunan sebesar 7 persen pada kuartal sebelumnya. Ini adalah peningkatan pertama dalam tingkat pertumbuhan tahunan dalam kegiatan minyak sejak kuartal pertama 2019.

Meningkatnya permintaan minyak dunia pada tahun 2021 membantu mendorong peningkatan ini, jelas GASTAT.  Aktivitas minyak meningkat pesat pada tingkat triwulanan sebesar 12,9 persen.

Sementara itu, pertumbuhan aktivitas non migas turun menjadi 6,2 persen pada kuartal ketiga tahun ini, menyusul ekspansi yang lebih tinggi sebesar 11,1 persen pada kuartal sebelumnya.

Banner

GASTAT telah membuat revisi ke atas dari perkiraan sebelumnya untuk pertumbuhan non minyak pada kuartal kedua sebesar 8,4 persen yang diposting 13 September.

Pada basis penyesuaian musiman triwulanan, ekonomi Saudi tumbuh sebesar 5,8 persen di triwulan ke-3, meningkat secara signifikan dari 1,1 persen pada triwulan sebelumnya.

Capital Economics mengatakan bahwa penguatan output Saudi diharapkan berlanjut hingga kuartal keempat dan tahun depan.

Pendorong utama dari proyeksi kenaikan output adalah peningkatan kuota produksi oleh OPEC+, pelonggaran lebih lanjut dari pembatasan COVID-19, dan kemungkinan pelonggaran kebijakan fiskal Saudi.

Perusahaan yang berbasis di London itu juga menguraikan proyeksi pertumbuhannya untuk tahun depan.

Ekonomi Saudi diperkirakan berkembang sebesar 7,3 persen pada tahun 2022, lebih tinggi dari prediksi konsensus sebesar 5 persen.

Banner

Sumber: Arab News

Laporan: Raihana Radhwa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan