Patung Romawi kuno ditemukan di Istanbul, Turkiye

Foto ini menunjukkan berbagai mosaik yang digali dari situs penggalian reruntuhan Germanicia di Provinsi Kahramanmaras, Turkiye selatan, sebuah harta karun yang meliputi mosaik-mosaik besar berusia lebih dari 1.500 tahun. (Xinhua/Direktorat Jenderal Museum dan Warisan Budaya Turkiye)

Sebuah patung kuno zaman Romawi ditemukan terkubur di bawah sebuah taman di Istanbul, Turkiye tengah, berbentuk batang tubuh tanpa lengan dan kaki yang mengenakan himation, balutan luar yang dikenakan oleh pria dan wanita pada zaman kuno.

 

Istanbul, Turkiye (Xinhua) – Sejumlah arkeolog menemukan sebuah patung kuno yang terkubur di bawah sebuah taman di Istanbul, Turkiye tengah, seperti diumumkan pemerintah kota Istanbul pada Senin (3/4).

Patung yang diyakini berasal dari zaman Romawi itu berbentuk batang tubuh tanpa lengan dan kaki yang mengenakan himation, balutan luar yang dikenakan oleh pria dan wanita pada zaman kuno, kata pemerintah kota dalam siaran pers.

Patung itu ditemukan satu meter di bawah tanah di Taman Arkeologi Sarachane di lingkungan Sarachane. Taman ini terletak di lokasi reruntuhan Gereja Saint Polyeuktos yang berusia 1.500 tahun.

Dibangun antara tahun 524-527 M, gereja tersebut beroperasi hingga akhir abad ke-10. Gereja itu kemudian lenyap terkubur dan baru ditemukan kembali pada tahun 1960 ketika pembangunan underpass di Sarachane menyibak reruntuhan dari gereja tersebut.

Museum Arkeologi Istanbul dan Universitas Oxford mulai menggali situs tersebut pada 1964 dan menemukan fondasi gereja sebelum pekerjaan berhenti empat tahun kemudian.

Kini, situs gereja itu menjadi sebuah taman di Distrik Fatih di sisi Eropa yang sering menggelar acara-acara terkait arkeologi untuk umum.

Departemen Peninggalan Budaya Pemerintah Kota Metropolitan Istanbul memulai kembali penggalian di taman tersebut pada Juni 2022. Selain patung Romawi Kuno, penggalian itu juga menemukan 681 koin perunggu, batu bata bercap, potongan marmer, keramik, lampu minyak, serta artefak kaca dan logam.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan