Banner

Netanyahu sebut tentara Israel akan kendalikan Gaza pascakonflik

Warga Palestina terlihat sedang melakukan perjalanan dari Gaza City menuju selatan di Jalur Gaza tengah pada 10 November 2023. Di Gaza, masyarakat terus mengungsi ke arah selatan. Lebih dari 50.000 orang mengungsi dengan berjalan kaki atau menggunakan kereta keledai pada Kamis (9/11), demikian disampaikan oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA). (Xinhua/Yasser Qudih)

Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) akan mengambil alih Jalur Gaza setelah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas berakhir.

 

Yerusalem (Xinhua) – Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) akan mengambil alih Jalur Gaza setelah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas berakhir, demikian disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (10/11).

“Setelah Hamas dilenyapkan, akan ada kontrol keamanan total Israel di Jalur Gaza, termasuk demiliterisasi penuh, untuk memastikan bahwa tidak ada lagi ancaman dari Gaza terhadap warga Israel,” kata Netanyahu kepada para wali kota dari kota-kota Israel yang berada di dekat perbatasan Gaza dalam sebuah pertemuan di Tel Aviv. “Kami tidak akan menyerahkannya (Gaza) kepada pasukan internasional,” katanya.

Pertemuan tersebut diadakan setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari sebelumnya menegaskan kembali bahwa Palestina “tidak akan menerima pendudukan kembali Gaza atau aneksasi wilayah mana pun dengan dalih apa pun” saat berpidato dalam sebuah upacara untuk mengenang mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat.

Abbas juga menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis, makanan, air, listrik, dan bahan bakar, ke Jalur Gaza.

Banner
Pasukan Pertahanan Israel
Asap membubung tinggi menyusul serangan udara Israel di Gaza City pada 9 November 2023. (Xinhua)

Sementara itu, IDF melanjutkan operasi militernya di Gaza pada Jumat, memobilisasi pasukan udara, laut, dan darat. Selama sehari terakhir, pasukan Israel menyerbu dan merebut beberapa pos terdepan Hamas di Gaza City, menewaskan sekitar 150 militan, ungkap IDF. IDF telah menyerang lebih dari 15.000 target Hamas di Jalur Gaza dan menyita lebih dari 6.000 senjata sejak awal konflik pada 7 Oktober, menurut pernyataan IDF yang dirilis pada Jumat.

Tentara Israel juga menyerang sejumlah target di Suriah pada Jumat pagi, sebagai respons atas serangan drone di Kota Eilat di Laut Merah pada Kamis (9/11). Israel mengeklaim drone itu diluncurkan dari Suriah. Kelompok militer Lebanon Hizbullah mengonfirmasi tujuh anggotanya tewas dalam serangan udara IDF.

Sementara itu, di perbatasan Israel-Lebanon, lima tentara Israel mengalami luka-luka, termasuk empat orang dalam kondisi serius, akibat serangan rudal antitank dan drone yang dilancarkan Hizbullah. IDF menanggapinya dengan melancarkan serangan udara ke Lebanon.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas pada Jumat mengatakan bahwa lebih dari 11.000 warga Palestina telah terbunuh sejak pecahnya konflik Israel-Hamas. Sementara itu, sedikitnya 1.400 orang di Israel tewas, dan total 239 orang disandera dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

Pasukan Pertahanan Israel
Warga Palestina terlihat dalam perjalanan dari Gaza City menuju selatan di Jalur Gaza tengah pada 8 November 2023. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Menurut pihak kepolisian Israel, sedikitnya 870 jasad warga sipil dan 356 pasukan keamanan telah diidentifikasi.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan