Pasukan militer Israel pada Ahad (10/12) terus merangsek ke Khan Younis, kota terbesar di Jalur Gaza selatan, yang menjadi tempat ribuan orang berlindung setelah melarikan diri dari pengeboman mematikan di bagian lain daerah kantong tersebut.
Gaza, Palestina (Xinhua) – Pasukan militer Israel pada Ahad (10/12) terus merangsek ke Khan Younis, kota terbesar di Jalur Gaza selatan, yang menjadi tempat ribuan orang berlindung setelah melarikan diri dari pengeboman mematikan di bagian lain daerah kantong tersebut.
Pasukan darat, udara, dan laut menggempur lebih dari 250 lokasi di Gaza selama sehari terakhir, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh militer Israel.
Israel terus mengintensifkan serangannya di Gaza, termasuk pengerahan artileri ke daerah kantong berpenduduk padat seluas 365 kilometer persegi itu, yang sebagian besar wilayahnya telah rata dengan tanah akibat pengeboman Israel. “Untuk pertama kalinya sejak dimulainya operasi darat, Korps Artileri beroperasi di dalam Jalur Gaza,” kata pihak militer.
Pada Ahad, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui sambungan telepon mengenai konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung, menurut kantor Netanyahu.
Netanyahu meminta agar Rusia memberikan tekanan kepada Palang Merah terkait kunjungan dan obat-obatan penting bagi para sandera yang ditahan di Gaza.
Dewan eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadopsi sebuah resolusi yang membahas krisis kesehatan yang memburuk di Gaza, dan mendesak akses kemanusiaan segera dan tidak dibatasi.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas pada Ahad itu mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah bertambah menjadi sedikitnya 17.997 orang, dan korban luka menjadi 49.500 orang.
Sementara itu, menurut data Israel, sekitar 1.200 orang di pihaknya tewas dalam serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober, yang memicu konflik saat ini. Tentara Israel yang tewas dalam serangan darat di Gaza mencapai 97 orang dan 559 lainnya luka-luka, menurut data yang dirilis oleh militer Israel pada Ahad.
Laporan: Redaksi