Pasukan infanteri Israel yang terdiri dari sekitar 40 personel berhasil menyeberangi pagar perbatasan berduri dari permukiman Misgav Am dan berusaha menyusup ke tepi timur Adaisseh.
Beirut, Lebanon (Xinhua/Indonesia Window) – Pasukan Israel pada Rabu (2/10) menyeberangi perbatasan Lebanon, bergerak maju ke arah desa Adaisseh dan Maroun al-Ras di Lebanon Selatan, demikian diungkapkan seorang sumber keamanan Lebanon kepada Xinhua.
“Tentara Israel membuka gerbang besi pada tembok beton yang dibangun di garis perbatasan yang memisahkan Lebanon dan Israel, kemudian bergerak maju sekitar 200 meter ke arah pintu masuk timur Adaisseh,” ujar sumber keamanan tersebut.
Sumber itu menambahkan bahwa “pasukan infanteri Israel yang terdiri dari sekitar 15 personel menyeberangi gerbang tersebut, diikuti oleh tiga tank Merkava, sedangkan sejumlah drone Israel terbang di udara.”
Tank-tank Israel ditempatkan di jalan yang menghubungkan desa Kafr Kila dan Adaisseh, sementara pasukan infanteri Israel berpatroli sekitar 300 meter dari tepi timur Adaisseh, demikian menurut sumber itu.
Sumber tersebut mengatakan bahwa pasukan Israel menarik diri setelah sekitar satu jam.
Lebih lanjut, sumber itu melaporkan bahwa bentrokan terjadi antara pejuang Hizbullah dan pasukan Israel yang berhasil menyusup ke Maroun al-Ras.
Insiden tersebut terjadi setelah pertempuran sengit antara kedua belah pihak di Misgav Am pada Rabu pagi waktu setempat, ketika pasukan infanteri Israel yang terdiri dari sekitar 40 personel berhasil menyeberangi pagar perbatasan berduri dari permukiman Misgav Am dan berusaha menyusup ke tepi timur Adaisseh.
Pada Rabu yang sama, petugas media Hizbullah Mohammad Afif mengatakan bahwa, “kelompok perlawanan Islam ini (Hizbullah) masih kuat, dan kapasitas serta sistem komando dan kendalinya masih bagus.”
Dalam pernyataannya kepada para jurnalis yang datang ke Dahieh di pinggiran selatan Beirut, Afif mengatakan bahwa bentrokan antara anggota Hizbullah dan tentara Israel di Misgav Am, Maroun al-Ras, dan Adaisseh “hanyalah permulaan,” seraya menekankan bahwa “sangat banyak” warga Israel tewas dalam bentrokan di perbatasan.
Afif membantah klaim Israel tentang keberadaan senjata di bangunan-bangunan yang ditargetkan di Dahieh, seraya menuduh Israel melakukan penghancuran bangunan secara terus-menerus dan sistematis di pinggiran selatan Beirut dengan tujuan untuk menghasut perlawanan masyarakat terhadap Hizbullah.
Konfrontasi antara Hizbullah dan Israel meruncing tajam setelah Israel pada pertengahan September mengumumkan pergeseran fokus militer dari Jalur Gaza ke front utara.
Hal ini mengintensifkan bentrokan antara Israel dan Hizbullah, yang bermula pada 8 Oktober 2023 ketika Hizbullah mulai meluncurkan roket ke Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas di Gaza, yang memicu tembakan artileri Israel dan serangan udara balasan di Lebanon tenggara.
Laporan: Redaksi