Banner

Rusia peringatkan “malapetaka global” menyusul pasokan senjata ofensif ke Ukraina

Gambar dari video yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia ini menunjukkan rudal balistik antarbenua Sarmat lepas landas saat uji peluncuran dari landasan peluncuran Plesetsk di Rusia barat laut pada 30 Maret 2018.

Pasokan senjata ke Ukraina akan menyebabkan “malapetaka global” karena akan digunakan untuk menyerang kota-kota sipil dan berusaha merebut wilayah Rusia, sehingga ini akan mengarah pada tindakan pembalasan dengan menggunakan senjata yang lebih kuat.

 

Moskow, Rusia (Xinhua) – Pengiriman senjata ofensif ke Ukraina akan menyebabkan “malapetaka global,” kata Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin pada Ahad (22/1).

“Jika Washington dan negara-negara NATO memasok senjata yang akan digunakan untuk menyerang kota-kota sipil dan berusaha merebut wilayah kami, seperti yang mereka ancamkan, ini akan mengarah pada tindakan pembalasan dengan menggunakan senjata yang lebih kuat,” kata Volodin di Telegram.

Para anggota Kongres Amerika Serikat (AS), Bundestag Jerman, Majelis Nasional Prancis, dan parlemen Eropa lainnya “harus menyadari tanggung jawab mereka terhadap kemanusiaan,” katanya.

“Dengan keputusan mereka, Washington dan Brussel memimpin dunia menuju perang yang mengerikan: ke aksi militer yang sama sekali berbeda dari hari ini, ketika serangan dilakukan secara khusus terhadap militer dan infrastruktur penting yang digunakan oleh Kiev,” kata Volodin.

Banner

“Mengingat keunggulan teknologi senjata Rusia, politisi asing yang membuat keputusan semacam itu perlu memahami bahwa ini bisa berakhir dengan tragedi global yang akan menghancurkan negara mereka,” katanya.

Pada Jumat (20/1), para pemimpin pertahanan dari negara-negara Barat menghadiri pertemuan di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, tempat mereka menjanjikan dukungan militer lebih lanjut ke Ukraina, tetapi gagal mengatasi perpecahan dalam pengiriman tank tempur.

Pada pertemuan itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak para pemimpin pertahanan yang menghadiri pertemuan tersebut untuk mempercepat pasokan senjata ke Ukraina, lapor layanan pers kepresidenan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan