Banner

Pakar sebut pertumbuhan ekonomi China vital bagi pembangunan ekonomi global

Foto dari udara yang diabadikan pada 19 Juli 2022 ini menunjukkan proyek Kawasan Bisnis Terpadu (Central Business District/CBD) di ibu kota administratif baru Mesir di sebelah timur Kairo, Mesir. (Xinhua/CSCEC Mesir)

Pertumbuhan ekonomi China memengaruhi pembangunan global serta memberi dukungan bagi negara-negara berkembang dan emerging economy, kata seorang pakar asal Mesir.

 

Kairo, Mesir (Xinhua) – Pertumbuhan ekonomi China memainkan peran utama dalam mendorong pembangunan global dan mempertahankan stabilitas ekonomi dunia, kata seorang pakar asal Mesir.

“China membela kepentingan negara-negara berkembang di panggung internasional, dan juga berperan aktif dalam sejumlah organisasi internasional penting seperti Kelompok 20 dan BRICS,” ujar Mohamed Fayez Farahat, direktur Pusat Studi Politik dan Strategis Al-Ahram milik pemerintah Mesir di Kairo.

Negara-negara BRICS adalah asosiasi dari Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan. Kelima negara anggota kelompok ini – yang awalnya tanpa Afrika Selatan – termasuk dalam ekonomi berkembang.

Sebanyak 3,22 miliar orang tinggal di lima negara tersebut, atau mewakili 41,13 persen dari populasi dunia. China dan India adalah negara terpadat di dunia dan dengan demikian merupakan bagian terbesar dari BRICS.

Pertumbuhan ekonomi China
Foto yang diabadikan pada 1 Mei 2022 ini menunjukkan sebuah kapal kontainer tengah berlabuh di Terminal Peti Kemas Qianwan di Qingdao, Provinsi Shandong, China timur. (Xinhua/Li Ziheng)

Dalam wawancara dengan Xinhua baru-baru ini, Farahat mengatakan bahwa sejumlah inisiatif usulan China, termasuk Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) dan Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI), mencerminkan kontribusi China terhadap pembangunan global serta dukungan bagi negara-negara berkembang dan emerging economy.

BRI terbilang penting mengingat partisipasi yang luas dari negara-negara dan dampak positifnya terhadap ekonomi global, tutur pakar tersebut, seraya menyoroti bahwa BRI “memperkaya konsep pembangunan, yang merupakan isu dasar menyangkut negara-negara berkembang.”

“Ini menjadikan filosofi BRI berbeda dari inisiatif internasional lainnya yang hanya berfokus pada perdagangan dan pembangunan yang terabaikan, atau dimensi politik,” urai Farahat.

Pakar yang pernah beberapa kali bepergian ke China tersebut menyampaikan bahwa dirinya menyaksikan langsung transformasi besar di negara tersebut, seraya mengaitkan capaian pembangunan China dengan faktor-faktor seperti konsensus internal di antara rakyatnya dan fakta bahwa China bekerja sesuai perencanaan “dengan syarat dan tujuan yang spesifik.”

“Saya meyakini bahwa China memberikan model yang penting bagi konsep negara berbasis pembangunan, yang merupakan model menarik bagi emerging economy di dunia,” kata Farahat.

Saat dunia dilanda krisis ekonomi di masa lalu, China berkontribusi besar terhadap pemulihan stabilitas ekonomi global, imbuh Farahat, seraya memperkirakan bahwa China akan memainkan peran lebih besar dalam aspek ini.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan