Banner

MER-C serukan agar Israel tak nodai bulan suci Ramadhan

Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. (MER-C)

Jakarta (Indonesia Window) – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menyerukan agar Israel tidak menodai bulan suci Ramadhan dan menghentikan semua kebrutalannya dengan tidak melakukan penyerangan terhadap warga Palestina.

“Atas nama kemanusiaan, kami minta Israel menghormati bulan suci Ramadhan dan menghentikan segala tindakan keji terhadap Umat Muslim Palestina,” ujar Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Sarbini mengatakan saat Ramadhan masyarakat Palestina tak bisa beribadah dengan tenang karena teror dari zionis Israel selalu membayangi mereka. Bahkan belum lama ini, polisi Israel menangkap dan melukai sejumlah warga Palestina di Damaskus karena merayakan Ramadhan.

“Kami minta Israel menghormati hak Muslim Palestina baik di Tepi Barat maupun di Jalur Gaza untuk bisa menjalankan ibadah Ramadhan dengan tenang,” kata dia.

Selain itu, MER-C berharap dunia internasional bereaksi atas kekejaman yang dilakukan Israel terhadap penduduk Palestina.

Banner

“Kami harap dunia Internasional tidak diam dan turut memberikan tekanan kepada Israel agar kekerasan Israel di bulan suci ini tidak terus berlanjut dan meluas, yang akan menyebabkan jatuhnya korban lebih banyak,” ujar Sarbini.

Senada dengan Sarbini, Perdana Menteri Mohammed Ishtaye meminta dunia untuk menghentikan serangan Israel terhadap warga Palestina.

“Eskalasi Israel terhadap warga Palestina, yang meliputi pembunuhan, penyiksaan, penangkapan serta membolehkan pemukim melakukan kejahatan, menimbulkan ancaman yang luar biasa terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan,” kata Ishtaye.

Dia meminta masyarakat internasional agar menghentikan serangan sekaligus mengakhiri pelanggaran ekstremis Israel terhadap kesucian Masjid Al-Aqsha, apalagi mengingat persiapan mereka untuk menyerbu masjid selama bulan suci Ramadhan.

Kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan situs suci bagi kaum Muslim, juga kaum Yahudi, yang menyebut kompleks itu sebagai Bukit Bait Suci.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan