Banner

Indonesia bidik teknologi pertanian China untuk capai swasembada pangan

Para petani menanam padi di Desa Ciasihan, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada 19 September 2024. (Xinhua/Veri Sanovri)

Kemajuan pertanian China dapat dipelajari dalam membantu Indonesia mencapai swasembada pangan di tengah berbagai tantangan, seperti perubahan iklim dan keterbatasan lahan subur.

 

Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) Sudaryono menekankan pentingnya mengambil pelajaran dari kemajuan pertanian China untuk membantu Indonesia mencapai swasembada pangan di tengah berbagai tantangan, seperti perubahan iklim dan keterbatasan lahan subur.

“Di tengah tantangan perubahan iklim dan keterbatasan lahan, kita dapat belajar dari teknologi dan kebijakan pertanian mereka (China), dan kita dapat mencapai swasembada pangan seperti China,” kata Sudaryono dalam pernyataannya pada Ahad (22/9).

Dia menyoroti keberhasilan China dalam mengamankan pangan bagi populasinya yang berjumlah lebih dari 1 miliar orang, mengaitkan hal ini dengan penggunaan teknologi modern, seperti mahadata, dan dukungan kuat pemerintah untuk sektor pertanian.

Sejumlah petani menggunakan drone untuk menyemprotkan pupuk atau pestisida ke sawah di Huangnigang, Distrik Nanjiao, Chuzhou, Provinsi Anhui, China timur, pada 7 September 2024. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi pintar secara bertahap diterapkan ke dalam pengelolaan pertanian di Distrik Nanjiao, Chuzhou. (Xinhua/Cao Li)

“Kerja sama dengan China sangat penting bagi Indonesia. Mereka telah berhasil membangun sistem pertanian yang mampu mendukung kebutuhan pangan populasinya yang sangat besar,” imbuhnya.

Banner

Dia menyebutkan bahwa kerja sama strategis seperti itu dengan China tidak hanya akan meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi negara dalam rantai pasokan pangan global.

Selain transfer teknologi, kerja sama ini juga mencakup berbagi pengetahuan tentang pengembangan varietas tanaman, pengelolaan sumber daya air, dan kebijakan pendukung bagi petani. Sudaryono juga menekankan peran sektor publik dan swasta dalam memastikan ketahanan pangan berkelanjutan bagi 270 juta penduduk Indonesia.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan