Jakarta (Indonesia Window) – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia akan mengirimkan tim medis ke Afghanistan guna membantu penanganan krisis kemanusiaan yang melanda negara tersebut akibat perang yang berkecamuk.
“Hal ini menjadi fokus perhatian MER-C sebagai sebuah lembaga kegawatdaruratan medis bagi korban perang, konflik dan bencana alam untuk mengambil bagian dalam membantu mengatasi krisis kemanusiaan,” ujar Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad di Jakarta, Jumat.
Sarbini mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar Afghanistan di Jakarta untuk memproses perizinan sehingga bisa segera mengirimkan tim medis dan bantuan lainnya.
Pada tahap awal, tim asesmen terdiri dari dua relawan dokter, yaitu Arief Rachman dan Muhammad Reza Saputra. Rencananya, tim dijadwalkan berangkat ke ibu kota Kabul pada 20 Maret 2022.
“Sejumlah bantuan awal obat-obatan berdasarkan daftar kebutuhan obat yang kami terima dari Kedutaan Besar RI di Kabul akan dibawa,” kata dia.
Sarbini menjelaskan, tugas utama tim awal adalah memastikan kebutuhan rakyat Afghanistan terutama dalam bidang medis, memetakan jenis penyakit, kebutuhan tenaga medis dan obat-obatan serta bantuan kemanusiaan lainnya.
Tim tersebut juga akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Kabul. Tim akan mengunjungi sejumlah fasilitas kesehatan baik rumah sakit maupun klinik Indonesia yang berada di sana.
Masa tugas tim awal itu direncanakan selama satu pekan. Hasil asesmen akan menjadi dasar untuk pengiriman tim medis selanjutnya yang spesialisasinya akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, serta penetapan program kemanusiaan jangka panjang MER-C untuk Afghanistan.
Kunjungan kemanusiaan ke Afghanistan ini bukan yang pertama bagi MER-C. Pada 2001 dan 2002 ketika negara yang berada di antara Asia Tengah dan Asia Selatan itu dilanda perang, MER-C mengirimkan tim bedah dan melakukan operasi kepada para korban perang.
“Dua puluh tahun berlalu, kini MER-C akan datang lagi ke Afghanistan untuk kembali memenuhi panggilan kemanusiaan di sana,” kata Sarbini.
Laporan: Redaksi