Jakarta (Indonesia Window) – Ulama yang terkenal di tanah air, Syekh Ali Jaber, meninggal dunia pada Kamis dalam usia 44 tahun setelah dirawat di rumah sakit selama 17 hari mulai 29 Desember 2020 karena dinyatakan positif COVID-19.
Kabar wafatnya ulama yang lahir pada 3 Februari 1976 di Madinah tersebut, diunggah di akun Instagram Yayasan Syek Ali Jaber.
“Telah wafat guru kita, SYEKH ALI JABER (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber)”
“Di RS Yarsi hari ini, 14 Januari 2021.”
“1 Jumadil Akhir 1442 H.”
“Jam 08.30 WIB dalam keadaan negatif COVID.”
Mendiang Syekh Ali Jaber dimakamkan pada hari yang sama di pemakaman Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang di Kota Tangerang, Banten, yang dimiliki oleh keluarga Yusuf Mansur.
Syekh Ali Jaber meninggalkan seorang istri asal Lombok, Nusa Tenggara Barat bernama Umi Nadia, dan seorang anak laki-laki bernama Hasan.
Syekh Ali Jaber yang berdarah Arab, dan dulunya berkewarganegaraan Arab Saudi itu menjadi WNI pada 2012.
Dalam salah satu program di televisi Indonesia, Syekh Ali Jaber menceritakan pengalamannya saat pertama kali datang ke tanah air, yang awalnya hanyalah untuk mengunjungi beberapa keluarga dan kerabat karena dia juga memiliki darah Indonesia.
Sang kakek ternyata lahir di Bumiayu, Jawa Tengah.
“Sebenernya pertama kali saya ke Indonesia hanya kunjungan silaturahim, karena ada hubungan darah dengan Indonesia. Ternyata sejak saya di Indonesia ingin kenal keluarga, siapa saja keluarga saya. Ternyata saya menemukan kakek saya kelahiran Bumiayu, Jawa Tengah,” terang Syekh Ali Jaber.
“Bahkan salah satu juga saudara dari kakek saya adalah yang jadi korban tewas jajah Jepang. Menurut saya, saya Arab asli. Jadi Arab asli, tapi darah saya tidak jauh dari Indonesia,” sambung Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber banyak memberikan kajian di masjid dan melalui media sosial.
Dia juga merupakan salah satu juri program acara menghapal Al-Qur’an bernama Hafiz Indonesia, yang disiarkan oleh salah satu saluran televisi nasional.
Laporan: Redaksi