Banner

OKI desak komunitas internasional lindungi jurnalis di Gaza

Seorang anak terlihat dalam foto yang diabadikan di kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza tengah pada 23 Februari 2024. (Xinhua/Yasser Qudih)

Menteri informasi negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah sesegera mungkin guna melindungi para jurnalis yang bertugas di Jalur Gaza dari serangan Israel.

 

Istanbul, Turkiye (Xinhua) – Para menteri informasi negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Sabtu (24/2) mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah sesegera mungkin guna melindungi para jurnalis yang bertugas di Jalur Gaza dari serangan Israel.

Para menteri tersebut menggelar sebuah pertemuan luar biasa di Istanbul, Turkiye, terkait tewasnya hampir 130 jurnalis di wilayah itu sejak perang Israel-Hamas pecah pada Oktober tahun lalu.

Dalam sebuah komunike final yang diadopsi pada akhir pertemuan tersebut, para menteri menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera bertindak guna meminta pertanggungjawaban Israel yang telah melanggar hukum internasional dengan menargetkan para jurnalis di Jalur Gaza.

Menteri informasi negara-negara anggota
Sejumlah orang mengumpulkan barang-barang di antara reruntuhan pascaserangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 22 Februari 2024. Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Gaza telah bertambah menjadi 29.410 orang, dengan 69.465 orang lainnya terluka sejak pecahnya konflik Israel-Hamas, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas dalam sebuah pernyataan pers pada Kamis (22/2). (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Berbicara pada pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha menyerukan kepada negara-negara anggota untuk mendukung sejumlah lembaga media Palestina dalam hal infrastruktur dan peralatan.

Banner

Taha juga mendesak outlet media di negara-negara anggota untuk memperbanyak liputan mereka tentang isu Palestina.

Pertemuan tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Komunikasi Kepresidenan Republik Turkiye dengan mengusung tema ‘Kegiatan Disinformasi dan Serangan terhadap Jurnalis dan Organisasi Media oleh Administrasi Pendudukan Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki’ (Disinformation Activities and Attacks on Journalists and Media Organizations of the Occupying Israeli Administration in the Occupied Palestinian Territory).

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan