Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah mengajak AMTD Group sebagai salah satu institusi keuangan yang berpusat di Hong Kong, untuk berinvestasi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dalam mendukung pemulihan ekonomi.
Ajakan tersebut disampaikan Menko Airlangga saat menghadiri pertemuan bilateral dengan Chairman of the Board of Directors AMTD Group, Dr. Calvin Choi, Senin (23/5) di sela-sela kunjungan kerja di Davos, Swiss, yang juga mendiskusikan beberapa hal terkait perkembangan inklusi keuangan dan peluang investasi pada sektor keuangan.
Dalam keterangan resminya pada Selasa, Menko Airlangga juga menerangkan bahwa keuangan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam proses perbaikan ekonomi Indonesia di masa pandemik.
Melalui kebijakan Program Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah telah memberikan dukungan kepada para pelaku usaha yang terdampak pandemik Covid-19 dengan penjaminan kredit dan pemberian dana insentif, kata Airlangga.
Selain itu, pemerintah juga membuka Program Kartu Prakerja yang merupakan penguatan pelatihan yang bersifat crash program yang diciptakan untuk menjaga keberlanjutan pendapatan di masa pemulihan sosial dan ekonomi serta peningkatan link and match dengan industri.
Menko juga menyampaikan bahwa Indonesia sudah mempunyai dua decacorn dan tiga Apple Academy di Jakarta, Surabaya (Jawa Timur), dan Batam (Kepulauan Riau), seraya berharap dalam lima tahun ke depan, akan tercipta enam juta digital talents. Selain itu, pemerintah juga sudah meluncurkan super tax deduction untuk sektor pendidikan serta kegiatan penelitian dan pengembangan.
Keberadaan pandemik Covid-19 telah memicu masyarakat untuk beradaptasi dalam melaksanakan aktivitas, termasuk aktivitas ekonomi melalui pemanfaatan sejumlah layanan digital.
Pada tahun 2021, Indonesia memiliki nilai ekonomi digital tertinggi di ASEAN dengan menguasai 40 persen dari pangsa pasar, mencapai 70 miliar dolar AS. Angka ini diperkirakan terus tumbuh hingga mencapai 146 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Khusus di sektor Financial Technology (fintech), aset fintech pada November 2021 telah mencapai 4,1 triliun rupiah dengan 104 pihak yang terdaftar. Kondisi ini tidak terlepas dari tanggung jawab pemerintah untuk mencapai target inklusi keuangan nasional sebesar 90 persen orang dewasa Indonesia memiliki akses ke layanan keuangan formal pada tahun 2024.
Melihat potensi digitalisasi ekonomi yang begitu besar, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan peluang besar yang bisa mendorong perekonomian nasional semakin kuat.
Dr. Choi merespons baik tawaran Pemerintah Indonesia dan melihat momentum pertemuan tersebut sebagai kesempatan bagi AMTD Group untuk melakukan studi lebih lanjut dalam rangka investasi di Indonesia, terutama dalam sektor keuangan dan sektor riil.
Laporan: Redaksi