Banner

Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi, muntahkan abu setinggi 18 km

Foto yang disediakan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan material vulkanik yang dimuntahkan dari Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada 1 Agustus 2025. (Xinhua/PVMBG)

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki disertai suara gemuruh dan dentuman keras yang terdengar dari pos pengamatan gunung berapi tersebut.

 

Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Provinsi Nusa Tenggara Timur, meletus dua kali antara Jumat (1/8) malam dan Sabtu (2/8) dini hari, menyemburkan kolom abu setinggi hingga 18.000 meter ke langit, menurut otoritas setempat.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa letusan pertama terjadi pada Jumat pukul 20.45 WITA, dengan kolom abu setinggi sekitar 10.000 meter. Letusan kedua yang lebih dahsyat terjadi pada Sabtu pukul 01.26 WITA, dengan kolom abu mencapai sekitar 18.000 meter. Abu berwarna abu-abu hingga hitam terlihat mengarah ke barat daya, barat, dan barat laut.

Letusan tersebut disertai suara gemuruh dan dentuman keras yang terdengar dari pos pengamatan gunung berapi tersebut. Data seismograf mencatat amplitudo maksimum sebesar 47,3 mm dengan durasi sekitar 14 menit 5 detik untuk letusan yang lebih besar.

Gunung berapi tersebut masih berada pada status tertinggi, yaitu Level IV (Awas).

Banner

Pihak berwenang mengimbau warga dan pengunjung untuk tidak memasuki radius 6 kilometer dari kawah dan sektor sejauh 7 kilometer di sisi barat daya hingga timur laut dari pusat letusan.

Masyarakat di beberapa desa juga diingatkan agar waspada terhadap potensi banjir lahar akibat hujan. Otoritas setempat turut menyarankan penggunaan masker untuk melindungi diri dari dampak kesehatan akibat abu vulkanik.

Operasional penerbangan di Bandara Internasional Komodo di Nusa Tenggara Timur sebagian terganggu akibat letusan ini pada Sabtu, dengan sejumlah pembatalan dan penundaan dilaporkan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan