Banner

Spesies tanaman baru ditemukan di Provinsi Yunnan, China

Foto dokumentasi tak bertanggal ini menunjukkan spesies tanaman baru dari famili Rubiaceae yang ditemukan di Provinsi Yunnan, China barat daya. (Xinhua/Kebun Raya Tropis Xishuangbanna Akademi Ilmu Pengetahuan China)

Leptomischus merupakan genus tanaman dalam famili Rubiaceae, yang banyak dijumpai di daerah tropis dan terdiri dari banyak anggota yang memiliki nilai ekonomis penting untuk berbagai tujuan, seperti obat-obatan, hortikultura, dan produksi makanan.

 

Kunming, China (Xinhua) – Sejumlah peneliti China baru-baru ini menemukan spesies tanaman baru dari famili Rubiaceae di Provinsi Yunnan, China barat daya, ungkap Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).

Hasil temuan yang didapatkan oleh para peneliti dari Kebun Raya Tropis Xishuangbanna (Xishuangbanna Tropical Botanical Garden/XTBG) yang berada di bawah naungan CAS tersebut telah dipublikasikan baru-baru ini di jurnal Phytotaxa.

Dalam sebuah ekspedisi botani ke sebuah cagar alam lokal di Provinsi Yunnan, para peneliti menemukan spesies Rubiaceae yang sebelumnya tidak diketahui. Setelah melakukan pemeriksaan ekstensif dan membandingkannya dengan spesies lain yang telah diketahui, para peneliti itu mengonfirmasi bahwa spesies tersebut merupakan spesies baru.

Spesies baru ini diberi nama Leptomischus bracteosus karena memiliki bentuk daun pelindung atau braktea yang khas.

“Karena hanya ada dua populasi yang ditemukan, dan populasinya makin menurun akibat fragmentasi hutan dan degradasi habitat, kami menganggap status konservasi spesies baru ini sebagai ‘spesies rentan’ menurut standar Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN),” ujar Tan Yunhong, salah satu peneliti dari XTBG.

Banner

Leptomischus merupakan genus tanaman dalam famili Rubiaceae, yang banyak dijumpai di daerah tropis dan terdiri dari banyak anggota yang memiliki nilai ekonomis penting untuk berbagai tujuan, seperti obat-obatan, hortikultura, dan produksi makanan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan