UMJ resmikan lembaga survei ‘Leader of Indonesia’

Diskusi ilmiah dalam rangka peluncuran resmi lembaga survei ‘Leader of Indonesia’ di Aula FEB Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), di Jakarta, pada Rabu (25/1/2023). (Foto: Istimewa)

Lembaga survei Leader of Indonesia merupakan lembaga survei di bawah naungan UMJ yang membuka layanan survei bidang politik, kebijakan publik, serta ekonomi dan bisnis, bertujuan untuk menjadi lembaga survei rujukan masyarakat Indonesia.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) baru-baru ini meresmikan lembaga survei ‘Leader of Indonesia’, dilanjutkan dengan diskusi ilmiah yang mengusung tema ‘Demokrasi Casing: Kulitnya Demokrasi, Isinya Oligarki’ di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMJ.

Siaran pers yang diperoleh dari Kantor Sekretariat Universitas UMJ, Kamis, menyebutkan bahwa peresmian Leader of Indonesia tersebut berlangsung pada Rabu (25/1).

Pada kesempatan itu hadir sebagai pembicara kunci, Prof. Dr. Din Syamsuddin (cendekiawan muslim dan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah 2005-2015).

Hadir pula narasumber Dr. Mulyadi, M.Si (pakar politik UI) serta beberapa elite partai politik, yaitu Arsul Sani (Waketum DPP PPP), Eddy Soeparno (Sekjen DPP PAN), Hasto Kristiyanto (Sekjen DPP PDIP), dan Willy Aditya (Ketua DPP Partai Nasdem).

Usman Abdhali Watik, Direktur Eksekutif Leader of Indonesia pada kesempatan itu mengatakan, salah satu unsur yang mendorong berdirinya lembaga survei itu adalah masyarakat Indonesia yang kerap memvalidasi opini yang cenderung bersifat populer atau viral.

Maka, menurut Usman, dalam rangka merawat dan memperkuat demokrasi, UMJ ingin turut serta berkontribusi pada negeri ini agar demokrasi di Indonesia ke depan semakin sehat.

Dia juga berharap kehadiran lembaga survei itu turut berkontribusi dalam memperkuat serta mematangkan partai politik dan demokrasi secara seutuhnya.

Sementara itu Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod menjelaskan bahwa independensi lembaga survei menjadi persoalan tersendiri, sebab tidak jarang keberadaan lembaga survei justru dimanfaatkan untuk melegitimasi pihak yang membiayai survei.

Namun Ma’mun menegaskan bahwa alasan utama yang mendorong UMJ mendirikan Leader of Indonesia adalah adanya jaringan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang mencapai 171 perguruan tinggi.

Selain itu, perguruan tinggi dituntut untuk melakukan aksi-aksi kemasyarakatan yang berkaitan dengan politik. Melalui Leader of Indonesia, menurut Rektor UMJ, perguruan tinggi dapat bekerjasama dan bergabung untuk melakukan riset nasional.

Rektor UMJ kemudian meresmikan lembaga survei Leader of Indonesia dengan disaksikan oleh anggota badan pembina harian UMJ Prof. Dr. Din Syamsuddin dan Wakil Rektor IV UMJ, Dr. Septa Candra MH serta seluruh sivitas akademika UMJ.

Leader of Indonesia itu sendiri merupakan lembaga survei di bawah naungan UMJ yang membuka layanan survei bidang politik, kebijakan publik, serta ekonomi dan bisnis. Adapun visinya adalah untuk menjadi lembaga survei rujukan masyarakat Indonesia.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan