Presiden Lebanon berjanji lakukan upaya diplomatik untuk akhiri pendudukan Israel, serukan persatuan negara-negara Arab

Lebanon akan mengerahkan segala upaya dalam memanfaatkan jalur diplomatik dan dukungan negara-negara Arab maupun negara-negara sekutunya untuk membebaskan wilayahnya dari pendudukan Israel.
Beirut, Lebanon (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Lebanon Joseph Aoun pada Rabu (19/2) menegaskan bahwa Lebanon akan mengerahkan segala upaya dalam memanfaatkan jalur diplomatik dan dukungan negara-negara Arab maupun negara-negara sekutunya untuk membebaskan wilayahnya dari pendudukan Israel.
Joseph Aoun menekankan bahwa berbagai tantangan yang sedang dihadapi kawasan Timur Tengah, khususnya tantangan yang dihadapi oleh rakyat Palestina, hanya dapat diatasi jika negara-negara Arab bersatu, demikian menurut kantor berita nasional Lebanon, National News Agency.
Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan delegasi duta-duta besar Arab yang dipimpin oleh Duta Besar (Dubes) Palestina Ashraf Dabbour, Aoun menekankan bahwa tidak ada negara Arab yang kebal terhadap dampak dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di bagian mana pun di kawasan tersebut.
Dabbour memuji dukungan teguh Aoun terhadap perjuangan rakyat Palestina dan kemurahan hati Lebanon yang terus diberikan kepada warga Palestina. Dia menegaskan bahwa rakyat Palestina akan selalu mendukung Lebanon dan menghormati kedaulatannya.
Berbicara mewakili para dubes Arab yang hadir, Dabbour menekankan komitmen negara-negara mereka untuk mendukung Lebanon selama periode kritis ini. Dia juga memuji kemajuan yang telah dicapai dalam memenuhi tonggak-tonggak konstitusional, termasuk pemilihan presiden dan pembentukan pemerintahan baru.
Beberapa dubes Arab lainnya mengungkapkan perasaan yang sama, menegaskan kembali dukungan negara mereka terhadap pemulihan Lebanon dan menyatakan harapan bahwa Lebanon akan mendapatkan kembali perannya yang berpengaruh di kawasan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Aoun mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan negara-negara Arab dan menyoroti kontribusi Arab Saudi, Qatar, serta Mesir melalui kelompok beranggotakan lima negara, yang memainkan peran penting dalam menyelesaikan kekosongan jabatan presiden Lebanon.
Kelompok itu, yang terdiri atas perwakilan dari Arab Saudi, Qatar, Mesir, Prancis, dan Amerika Serikat, dibentuk pada 2023 untuk membantu menengahi kebuntuan politik Lebanon yang berkepanjangan.
Aoun juga menekankan bahwa Lebanon tidak akan menjadi sarana untuk menyerang mitra-mitra Arab dan sekutunya.
Laporan: Redaksi