People’s Liberation Army (PLA) atau Komando Palagan Timur Tentara Pembebasan Rakyat China menggelar latihan militer gabungan matra di wilayah udara dan perairan lepas pantai Pulau Taiwan.
Jakarta (Indonesia Window) – Seorang juru bicara (jubir) militer China pada Kamis (4/8) mengatakan bahwa latihan militer di sekitar wilayah Taiwan merupakan bentuk pencegah yang kuat terhadap kolusi antara Amerika Serikat (AS) dan daerah Taiwan.
Menyatakan kemarahan dan penentangan yang kuat terhadap kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi pada Selasa (2/8) ke Taiwan, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Tan Kefei mengatakan angkatan bersenjata China akan melakukan apa yang diucapkannya.
People’s Liberation Army (PLA) atau Komando Palagan Timur Tentara Pembebasan Rakyat China menggelar latihan tempur gabungan matra di wilayah udara dan perairan lepas pantai Pulau Taiwan, yang meliputi serangan terhadap target di laut, serangan terhadap target di darat, dan operasi kontrol wilayah udara, serta latihan live fire (latihan menembak dengan persenjataan dan amunisi asli) menggunakan amunisi berpandu presisi (precision-guided munition), menurut Tan.
Tan mengatakan angkatan bersenjata China akan dengan tegas membela kedaulatan nasional dan integritas wilayah negara itu, dan tidak akan memberikan sedikit pun celah bagi segala bentuk aktivitas “kemerdekaan Taiwan” dan campur tangan eksternal.
Latihan militer
Sebelumnya pada pada Selasa (2/8) Kantor Berita Xinhua mendapat izin untuk mengumumkan pemberitahuan bahwa mulai 4 Agustus 2022 pukul 12.00 waktu Beijing atau 11.00 WIB hingga 7 Agustus 2022 pukul 12.00 waktu Beijing atau 11.00 WIB, PLA akan menggelar latihan militer China dan kegiatan latihan penting yang meliputi latihan live fire di wilayah maritim berikut dan ruang udaranya yang dibatasi oleh garis yang menghubungkannya.
Demi alasan keamanan, kapal dan pesawat dilarang memasuki wilayah laut dan ruang udara tersebut, sebut pengumuman itu.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi