Banner

Lansia di Taiwan tewas setelah berada di bak mandi penuh dengan air panas selama lima jam, karena dipaksa oleh anak perempuannya agar tidak keluar dari bak itu.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Seorang wanita di Taiwan dijatuhi hukuman percobaan dua tahun penjara dan percobaan lima tahun oleh pengadilan distrik pada Rabu (14/12) karena memaksa ibunya yang cacat fisik untuk tetap berada di bak mandi penuh air panas selama lima jam, yang mengarah pada kematiannya.

Pengadilan Distrik Taipei menjatuhkan hukuman percobaan dua tahun kepada wanita bermarga Pan, dan lima tahun masa percobaan, setelah hakim memutuskan bahwa tindakan Pan menyebabkan luka pada ibunya yang mengakibatkan kematiannya, menurut dokumen pengadilan.

Ibu Pan, yang berusia 70-an, mengalami kesulitan setelah menderita stroke. Dia ditemukan tewas di lantai kamar mandi oleh layanan darurat di rumahnya di Taipei pada 9 Juni tahun lalu, menurut pernyataan polisi.

Otopsi menemukan bahwa sang ibu berada di bak mandi dalam air yang awalnya bersuhu sekitar 40 derajat Celsius, selama setidaknya lima jam, mengakibatkan luka bakar tingkat 2 di sebagian besar tubuhnya, yang menyebabkan kematiannya karena syok kardiogenik.

Banner

Insiden tersebut dilaporkan ke polisi oleh Pan, yang pada saat itu mengklaim dia telah check-in dengan ibunya ketika ibunya sedang mandi sekitar tengah hari dan melihat dia mengubah posisi untuk meyakinkan dia baik-baik saja, menurut polisi.

Pan mengatakan dia terkejut menemukan tubuh ibunya yang tak bernyawa pada pukul 18.00 waktu setempat, dan menariknya keluar dari bak mandi, menurut polisi.

Namun, jaksa penuntut kemudian menemukan sejumlah besar catatan yang ditulis Pan kepada ibunya yang mengeluhkan perilakunya. Dihadapkan dengan bukti ini, Pan mengaku memaksa ibunya untuk tinggal di bak mandi selama lima jam setelah pertengkaran tetapi membantah bahwa dia bermaksud menyakitinya.

Ibu Pan tidak dapat keluar dari bak mandi karena dia takut pada anak perempuannya itu, dan karena dia kesulitan berjalan dan kehilangan kemampuan untuk menentukan suhu air panas setelah stroke, menurut dakwaan jaksa.

Sumber: CNA Taiwan

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan