Banner

Ladang minyak Tarim pasok lebih dari 50 miliar meter kubik gas alam ke Xinjiang selatan

Foto dari udara yang diabadikan pada 29 Mei 2022 ini menunjukkan sejumlah pekerja cabang ladang minyak Tarim milik PetroChina memasang panel fotovoltaik di sebuah stasiun sumur di sepanjang Jalan Gurun Tarim di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut. (Xinhua)

Ladang minyak Tarim milik PetroChina, produsen minyak dan gas terbesar China, sejauh ini telah memasok lebih dari 50 miliar meter kubik gas alam ke Xinjiang selatan.

 

Urumqi (Xinhua) – Cabang ladang minyak Tarim milik PetroChina, produsen minyak dan gas terbesar China, pada Ahad (18/12) menyampaikan bahwa sejauh ini pihaknya telah memasok lebih dari 50 miliar meter kubik gas alam ke Xinjiang selatan.

Pada tahun ini saja, total pasokan gas alam ladang minyak Tarim ke Xinjiang selatan telah mencapai 5,3 miliar meter kubik, yang memberikan manfaat bagi warga di lima prefektur di Xinjiang selatan.

Hingga saat ini, jalur pipa sepanjang lebih dari 3.000 kilometer telah dipasang, yang menyediakan gas alam ke 42 wilayah dan kota di Xinjiang selatan, dan 73 stasiun pasokan gas telah didirikan, menurut perusahaan itu.

Terletak di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, Cekungan Tarim merupakan cekungan minyak bumi utama di China, yang menghasilkan seperenam dari total produksi gas alam di negara tersebut.

Banner

Pasokan energi

Untuk menghadapi gelombang dingin dan fluktuasi harga energi global, China meningkatkan pasokan energinya guna memastikan kecukupan listrik, gas, dan pemanas bagi masyarakat dan pabrik-pabrik di negara itu.

Dalam 11 bulan pertama di tahun 2022, China memproduksi 4,09 miliar ton batu bara, yang merupakan rekor tertinggi dan menandai kenaikan 9,7 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut Administrasi Energi Nasional (National Energy Administration/NEA) China.

Produktivitas batu bara yang tinggi berlanjut hingga Desember, dengan rata-rata output harian mencapai lebih dari 12 juta ton pada paruh pertama bulan ini.

Sejak 1 Desember hingga 15 Desember, persediaan batu bara di sejumlah pembangkit listrik utama di China cukup untuk menopang konsumsi listrik selama 24 hari, menurut data NEA.

Selama periode Januari-November, output minyak mentah China mencapai 188 juta ton, naik 3 persen (yoy). Sementara output gas alam mencapai 197,4 miliar meter kubik, naik 6,4 persen dibanding setahun lalu.

Hingga akhir Oktober, total kapasitas terpasang pembangkit listrik China mencapai 2,5 miliar kW, naik 8,3 persen (yoy). Dari total tersebut, kapasitas produksi pembangkit listrik tenaga air, tenaga angin, fotovoltaik, dan energi terbarukan lainnya mencapai 1,12 miliar kW.

Banner

Harga perdagangan spot gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dalam negeri jauh lebih rendah daripada level internasional. Pada 14 Desember, harga perdagangan LNG di Shanghai Petroleum and Gas Exchange mencapai sekitar 5,6 yuan per meter kubik, sedangkan harga spot LNG di Asia Timur Laut setara dengan 10,1 yuan per meter kubik.

*1 yuan = 2.238 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan