Kota pesisir kuno di Kenya ditambahkan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO

Foto yang diabadikan pada 15 April 2023 ini menunjukkan pemandangan reruntuhan Gedi di Kilifi County, Kenya. (Xinhua/Han Xu)

Kota bersejarah Gedi yang terletak di wilayah pesisir Kenya memamerkan budaya Swahili yang berkembang di sepanjang garis pantai Samudra Hindia dari abad ke-13 hingga ke-17.

 

Nairobi, Kenya (Xinhua/Indonesia Window) – Kota bersejarah Gedi yang terletak di wilayah pesisir Kenya dicantumkan ke dalam Daftar Warisan Dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), demikian disampaikan Museum Nasional Kenya (National Museums of Kenya/NMK) pada Sabtu (27/7).

Foto yang diabadikan pada 15 April 2023 ini menunjukkan orang-orang sedang mengunjungi reruntuhan Gedi di Kilifi County, Kenya. (Xinhua/Han Xu)

Menurut NMK, pengakuan ini menggarisbawahi signifikansi sejarah dan budaya Gedi, yang memperkuat posisinya sebagai bagian penting dari warisan budaya dan objek wisata Kenya yang kaya.

“Kami merasa sangat terhormat dengan pencantuman ini, yang menyoroti pentingnya melestarikan dan mempromosikan warisan budaya kami,” tutur Mary Gikungu, Direktur Jenderal NMK, dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Nairobi, ibu kota Kenya. “Pengakuan Gedi sebagai salah satu Situs Warisan Dunia tidak hanya mengangkat statusnya di panggung global, tetapi juga menegaskan kembali komitmen kami untuk menjaga harta karun nasional bagi generasi masa depan.”

Sebagai situs arkeologis yang menarik banyak wisatawan dan antropolog setiap tahunnya, Kota Gedi, yang kini tinggal reruntuhan, memamerkan budaya Swahili yang berkembang di sepanjang garis pantai Samudra Hindia dari abad ke-13 hingga ke-17.

Reruntuhan Gedi mencakup rangkaian rumah-rumah batu, sebuah istana, dan sebuah masjid yang diapit oleh hutan adat yang rimbun. Situs ini mencerminkan arsitektur peradaban Swahili yang kaya dan maju.

Foto yang diabadikan pada 15 April 2023 ini menunjukkan pemandangan reruntuhan Gedi di Kilifi County, Kenya. (Xinhua/Han Xu)

Pencantuman ini diharapkan akan menghidupkan kembali upaya konservasi di situs bersejarah tersebut, sehingga membuka peluang baru bagi pariwisata berkelanjutan, penelitian, dan kerja sama internasional, ungkap NMK. Selain itu, akan ada upaya bersama untuk meningkatkan pengalaman pengunjung di situs tersebut melalui peningkatan infrastruktur, berbagai program pendidikan, dan inisiatif keterlibatan masyarakat.

Delapan Situs Warisan Dunia yang dimiliki Kenya meliputi Taman Nasional Danau Turkana, Taman Nasional/Hutan Alam Gunung Kenya, Kota Tua Lamu, Hutan Suci Mijikenda Kaya, Fort Jesus, Sistem Danau Kenya di Lembah Celah Besar (Great Rift Valley), Situs Arkeologis Thimlich Ohinga di Kenya barat, dan kini reruntuhan Gedi, papar NMK.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan