Kompas Daya Saing (Competitiveness Compass), yang menjadi inisiatif besar pertama dari Dewan Komisaris Eropa yang baru, didasarkan pada tiga pilar utama, yakni menutup kesenjangan inovasi, mengimplementasikan rencana bersama untuk dekarbonisasi dan daya saing, serta meningkatkan keamanan sambil mengurangi ketergantungan.
Strasbourg, Prancis (Xinhua/Indonesia Window) – Parlemen Eropa pada Rabu (27/11) menyetujui tim baru Komisi Eropa, yang dipimpin oleh Ursula von der Leyen dari Jerman. Von der Leyen akan menjalani masa jabatan lima tahun keduanya sebagai presiden komisi tersebut.
Anggota Parlemen Eropa memberikan suara 370 setuju, 282 tidak setuju, dan 36 abstain, sehingga memberikan lampu hijau kepada tim eksekutif yang beranggotakan 27 orang tersebut.
Janis Emmanouilidis, selaku deputi kepala eksekutif Pusat Kebijakan Eropa, mengatakan bahwa Komisi Eropa yang baru itu mencerminkan “kepresidenan” yang lebih baik, dengan para komisioner sebagian besar sejalan dengan von der Leyen. Tidak seperti periode sebelumnya, suara-suara yang berseberangan kali ini tampak tidak ada.
Meski presiden yang kuat menawarkan kesinambungan selama masa-masa sulit, Emmanouilidis menekankan pentingnya mempertahankan “kabinet yang kuat.”
Jacek Saryusz-Wolski, mantan anggota Parlemen Eropa dari Polandia, mengkritik persetujuan terhadap Komisi Eropa yang baru tersebut di akun media sosialnya. Dia menyebutnya sebagai “Parlemen Eropa dengan suara dukungan terendah dalam sejarah” serta menuding bahwa hasil voting ditentukan oleh “tawar-menawar antarpartai.”
Von der Leyen menyampaikan pidato sebelum pemungutan suara pada Rabu tersebut. Di dalam pidatonya, von der Leyen meluncurkan Kompas Daya Saing (Competitiveness Compass), yang menjadi inisiatif besar pertama dari Dewan Komisaris yang baru. Inisiatif ini didasarkan pada tiga pilar utama, yakni menutup kesenjangan inovasi, mengimplementasikan rencana bersama untuk dekarbonisasi dan daya saing, serta meningkatkan keamanan sambil mengurangi ketergantungan, ungkap von der Leyen.
“Kita kurang lebih sama baiknya dengan Amerika Serikat (AS) dalam menciptakan perusahaan rintisan (startup). Namun dalam hal peningkatan skala, kita jauh lebih buruk dibandingkan para pesaing kita,” ujar von der Leyen, seraya menggarisbawahi komitmen Komisi Eropa yang baru untuk meningkatkan investasi dan fokus strategi yang lebih tajam pada inovasi.
Dalam hal dekarbonisasi dan daya saing, “kita harus dan akan tetap berada di jalur yang sesuai dengan tujuan Kesepakatan Hijau Eropa,” ujar von der Leyen, seraya bersumpah akan memajukan Kesepakatan Industri Bersih dalam 100 hari pertama masa jabatannya tersebut.
Von der Leyen juga menekankan sangat pentingnya peran rantai pasokan yang stabil dan aman dalam memastikan ketahanan ekonomi.
Laporan: Redaksi