Banner

Gas alam dukung transisi energi Indonesia selama 40 tahun ke depan

Ilustrasi. Pembangkit listrik tenaga gas alam. (Robert Linder on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Potensi gas alam di Tanah Air mampu mendukung program transisi energi Indonesia hingga 40 tahun ke depan, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin (15/11).

Perhitungan Kementerian ESDM menunjukkan bahwa cadangan gas alam di Indonesia mencapai 62,4 triliun kaki kubik dengan cadangan terbukti sebanyak 43,6 triliun kaki kubik.

Gas alam dinilai mendukung transisi energi karena mudah didistribusikan dan disimpan, serta rendah karbon.

Data badan PBB untuk menilai perubahan iklim, the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), menunjukkan bahwa gas alam hanya menghasilkan 469 gram karbon dioksida per kilowatt jam (kWh).

Angka emisi itu lebih rendah dibandingkan batu bara yang mencapai 1.001 gram karbon dioksida per kWh dan minyak bumi sebesar 840 gram karbon dioksida per kWh.

Banner

Dalam proyeksi kebutuhan energi Indonesia yang dirumuskan oleh Dewan Energi Nasional (DEN), porsi bauran energi untuk gas alam diperkirakan meningkatkan selama 29 tahun ke depan.

Pada 2020, bauran gas alam tercatat hanya sebesar 21,2 persen dengan volume mencapai 6.557 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari).

Jumlah itu bertambah menjadi 21,8 persen dengan volume sebesar 11.728 MMSCFD pada 2030.

Kemudian meningkat signifikan menjadi 24,0 persen dengan volume mencapai 26.112 MMSCFD pada 2050.

Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan cadangan dan produksi gas alam melalui eksplorasi sumur-sumur baru dan kegiatan eksploitasi agar bisa memenuhi kebutuhan energi di masa transisi.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan