Kitab ‘Nagarakretagama’, catatan sejarah Indonesia yang termasyhur, terpilih sebagai salah satu brand akademis paling terkenal dari Commercial Press, yakni ‘Seri Mahakarya Akademik Dunia Terjemahan Bahasa Mandarin’ (Chinese Translation World Academic Masterpieces Series).
Guangzhou, China (Xinhua) – Terjemahan Bahasa Mandarin dari kitab ‘Nagarakretagama’, catatan sejarah Indonesia yang termasyhur, terpilih sebagai salah satu brand akademis paling terkenal dari Commercial Press, yakni ‘Seri Mahakarya Akademik Dunia Terjemahan Bahasa Mandarin’ (Chinese Translation World Academic Masterpieces Series), dan di waktu yang sama, diterbitkan untuk distribusi ke seluruh dunia.
‘Nagarakretagama’ diterjemahkan bersama dan diberi anotasi oleh Profesor Liu Zhiqiang dari Fakultas Bahasa dan Budaya Asia di Universitas Kajian Asing Guangdong dan Xu Mingyue dari Sekolah Kajian Asia Tenggara di Universitas Minzu Guangxi.
Tahun 2023 akan menjadi peringatan 10 tahun ‘Jalur Sutra Maritim Abad ke-21’. “Sejak inisiatif itu diluncurkan, atmosfer budaya baru untuk saling memahami, menghargai, dan belajar dari satu sama lain telah muncul antara China dan ASEAN. Ini menjadi atmosfer baru yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah hubungan China-ASEAN serta kemajuan baru dan lompatan ke depan dalam pertukaran humanistik dan kerja sama budaya bilateral,” kata Liu Zhiqiang, Dekan Fakultas Bahasa dan Budaya Asia di Universitas Kajian Asing Guangdong.
Dia mengatakan, “Dengan menjelajahi akarnya, semangat terbuka dan inklusif yang dijunjung oleh ‘Jalur Sutra Maritim Abad ke-21’ menjadi dorongan awal dan konotasi pembangunan dari meteorologi baru ini.” “Jalur Sutra Maritim Abad ke-21” diusulkan oleh presiden China di Indonesia pada 2013. Karena inisiatif ini adalah tentang pertukaran budaya dan pembelajaran timbal balik, tidak ada alasan bagi kami untuk tidak menerjemahkan naskah budaya klasik Indonesia. Atas dasar pemikiran ini, kami bertekad untuk menerjemahkan kitab ‘Nagarakretagama’ terlebih dahulu.
Profesor Zhang Yu’an, seorang pakar terkenal dalam studi Indonesia-Melayu sekaligus wakil dekan Institut Oriental di Universitas Peking, merekomendasikan kitab tersebut pada 2016. Dia menyebut bahwa “Nagarakretagama” adalah kakawin klasik termasyhur tentang sejarah dunia Melayu pada abad ke-14, yang secara resmi dimasukkan ke dalam “Catatan Memori Dunia” (Memory of the World Register) UNESCO pada 2013. Sebagian kitab tersebut telah diterjemahkan dan diteliti oleh akademisi Barat seabad yang lalu, tetapi sayangnya, belum ada versi terjemahan bahasa Mandarin di kalangan akademik domestik.
Menurut Zhang Yu’an, terjemahan bahasa Mandarin dari kitab “Nagarakretagama” oleh Liu Zhiqiang dan penerjemah lainnya ini akan terasa seperti hujan di malam musim semi, menyirami tanah yang telah lama kering. Hasil terjemahannya fasih, indah, lebih akurat, dan memiliki tinjauan tentang terjemahannya maupun studi-studi terkait. Buku ini memiliki signifikansi akademis dan nilai historis yang besar bagi kajian Indonesia-Melayu, dan bahkan bagi kajian Oriental.
Pembaca China sudah akrab dengan Pulau Jawa karena pernah disebut dalam novel ‘A Dream of Red Mansions’, salah satu dari ‘Empat Novel Klasik Besar’ di China. Siapa pun yang telah membaca ‘A Dream of Red Mansions’ pasti tahu tentang Pulau Jawa. Namun, hanya ada sekelumit deskripsi tentang Jawa dalam buku tersebut. Sejak diterbitkan pada 2016, ‘Nagarakretagama’ telah menjangkau banyak pembaca di China, yang tidak hanya berasal dari kalangan akademisi, seperti dari bidang sejarah, sastra, dan budaya, tetapi secara mengejutkan, buku ini juga menarik banyak pembaca anak.
Apa yang memikat para pembaca bukan hanya tentang kemakmuran Kerajaan Majapahit dan adat istiadat negara lain, tetapi juga sentimen moral dari penyairnya, Mpu Prapanca. Sang pujangga menutup ‘Nagarakretagama’ dengan kata-kata berikut: “Penyair kitab ini masih jauh dari mumpuni untuk meniru Mpu Winada. Hanya dengan rajin berlatih, berlaku baik dan asih kepada dunia, menanggalkan prasangka, menjauhi pencarian ketenaran dan kekayaan, menghapus keinginan, dan memperbaiki kekurangan, hati seseorang dapat jangkap dan tenang.” Sentimen moral ini, yang tidak ketinggalan zaman bahkan hingga hari ini, memiliki makna penting yang melampaui ruang dan waktu. Inilah salah satu warisan spiritual berharga yang ditawarkan budaya klasik Indonesia bagi umat manusia.
Sebagai salah satu lembaga penerbitan tertua di industri penerbitan China, Commercial Press selalu mementingkan penerjemahan mahakarya akademik dari seluruh dunia. Kami sangat yakin bahwa hanya dengan memperkaya pikiran kita dengan seluruh kekayaan ilmu yang diciptakan umat manusia, kita dapat membangun masyarakat sosialis modern. Kekayaan gagasan dan nilai-nilai akademik yang terkandung dalam buku-buku ini sudah tidak asing lagi bagi para akademisi dan tidak memerlukan elaborasi.
“Seri Mahakarya Akademik Dunia Terjemahan Bahasa Mandarin” dari Commercial Press selalu memberikan perhatian yang sama kepada mahakarya akademik dari Timur maupun Barat. Namun kenyataannya, jumlah mahakarya akademik yang diterbitkan selama bertahun-tahun lebih banyak dari Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian khusus diberikan pada pemilihan mahakarya akademik dari Timur, termasuk negara-negara Asia Tenggara, dan “Nagarakretagama” terpilih sebagai salah satunya. Demikian disampaikan penyunting buku tersebut, Zhang Yanli dari Commercial Press.
Laporan: Redaksi