Banner

Studi baru ungkap hubungan keterbatasan air pada fotosintesis hutan

Foto yang diabadikan pada 21 September 2022 ini menunjukkan pemandangan Taman Hutan Nasional Arxan di Arxan, Prefektur Hinggan, Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara. (Xinhua/Peng Yuan)

Ketersediaan air tanah mengurangi fotosintesis hutan secara signifikan, dengan defisit air tanah dan kekeringan atmosfer yang tinggi menjadi batasan lingkungan utama pada penyerapan karbon di ekosistem daratan.

 

Beijing, China (Xinhua) – Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa korelasi antara sinar matahari dan curah hujan mengendalikan terjadinya keterbatasan air tanah dan atmosfer secara bersamaan di hutan, demikian menurut Guangdong Academy of Sciences (GDAS).

Studi ini memberikan perspektif baru dalam memahami keterbatasan air pada fotosintesis hutan, kata Su Yongxian, profesor di Institut Geografi Guangzhou di bawah naungan GDAS dan pemimpin studi tersebut.

Defisit air tanah dan kekeringan atmosfer yang tinggi menjadi batasan lingkungan utama pada penyerapan karbon di ekosistem daratan.

Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti dari dalam dan luar negeri. Studi ini menganalisis dampak penggabungan radiasi dan curah hujan musiman terhadap keterbatasan kelembaban tanah dibandingkan dengan keterbatasan kekeringan atmosfer pada fotosintesis tumbuhan di sepanjang wilayah yang berada 15 derajat lintang utara di Belahan Bumi Utara, menggunakan data dari 83 lokasi hutan dan data berbasis satelit.

Hasilnya menunjukkan bahwa ketersediaan air tanah mengurangi fotosintesis hutan secara signifikan.

Studi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penyerapan karbon terestrial, pertukaran energi, dan pergerakan air.

Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Applied Earth Observations and Geoinformation.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan