Kenya Wildlife Service (KWS) saat ini sedang mengadakan latihan penandaan telinga badak dan pemasangan alat pemancar pada spesies ikonis tersebut di Konservasi Margasatwa Lewa dan Konservasi Margasatwa Borana, yang terletak di utara Nairobi, ibu kota Kenya.
Nairobi, Kenya (Xinhua) – Kenya Wildlife Service (KWS) saat ini sedang mengadakan latihan penandaan telinga badak dan pemasangan alat pemancar pada spesies ikonis tersebut di Konservasi Margasatwa Lewa dan Konservasi Margasatwa Borana, yang terletak di utara Nairobi, ibu kota Kenya.
Disampaikan oleh KWS bahwa dalam latihan tersebut, penandaan telinga akan dilakukan pada 40 ekor badak hitam dan putih, sementara sepuluh badak hitam akan dipasangkan pemancar yang dapat memantau pergerakan mereka.
“Penandaan telinga dilakukan setiap dua hingga tiga tahun di semua suaka margasatwa badak untuk memastikan setidaknya 60 persen dari total populasi badak dapat diidentifikasi secara unik,” ungkap KWS dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (10/3).
Badan konservasi negara itu menambahkan bahwa penandaan telinga badak dan pemasangan pemancar merupakan aspek penting dari upaya konservasi badak, karena hal tersebut memungkinkan para pemantau badak melacak dan mengidentifikasi dengan mudah spesies yang terancam punah itu di lapangan dan di kantor melalui perangkat lunak untuk meningkatkan pengawasan keamanan dan konservasi.
KWS mengungkapkan bahwa Kenya memiliki populasi badak terbesar ketiga di dunia.
Laporan: Redaksi