Banner

Penggunaan ‘bayi bus’ di Liuzhou tunjukkan popularitas NEV di China

Foto yang diabadikan pada 5 Juli 2023 ini menunjukkan sebuah stasiun pengisian daya untuk kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di Kota Liuzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Guo Yifan)

Kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) berukuran kecil dengan beragam warna yang ada di Liuzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, dijuluki penduduk setempat sebagai ‘baobao bashi’ atau ‘bayi bus’.

 

Nanning, China (Xinhua) – Orang-orang yang berkunjung ke Liuzhou di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, mungkin akan terkesan dengan deretan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) berukuran kecil dengan beragam warna yang ada di kota industri ini, yang dijuluki penduduk setempat sebagai ‘baobao bashi’ atau ‘bayi bus’.

Dengan ukuran setara separuh mobil penumpang biasa, ‘bayi bus’ ini digunakan sebagai kendaraan polisi, mobil pernikahan, dan tempat untuk memamerkan barang dagangan di pasar malam. Beberapa di antaranya merupakan kendaraan bersama yang dapat disewa dengan harga 10 yuan per jam.

‘Baobao bashi’ mengacu pada Hongguang MINI EV dan kendaraan listrik lainnya yang diproduksi oleh SAIC-GM-Wuling (SGMW) berbasis lokal, sebuah perusahaan patungan antara SAIC Motor, General Motors, dan Liuzhou Wuling Motors.

Salah satu hal yang membuat mobil-mobil mini itu kian populer adalah harganya yang terjangkau, dengan versi termurah dibanderol seharga 30.000 yuan. Kendaraan-kendaraan tersebut dapat menempuh perjalanan mulai dari 120 km hingga lebih dari 300 km dengan satu kali pengisian daya yang biayanya berkisar antara 6 yuan hingga 38 yuan, jauh lebih rendah daripada kendaraan bertenaga bensin.

Kendaraan ini juga menuai pujian karena memberikan solusi untuk masalah lalu lintas perkotaan seperti parkir dan kemacetan. Kendaraan berukuran mini itu dapat melaju dengan mulus di gang-gang sempit dan hanya membutuhkan separuh dari ruang parkir standar.

Lin Qiujun, seorang pejabat dari komisi pembangunan dan reformasi Liuzhou, mengatakan pemerintah telah mempromosikan penggunaan “baobao bashi”, yang tidak mengeluarkan asap dan dianggap lebih ramah lingkungan.

Liuzhou telah membangun lebih dari 17.000 tiang pengisian daya dan menawarkan tempat parkir gratis bagi NEV. Beberapa unit pemerintah juga menyewakan “baobao bashi” sebagai kendaraan dinas, ujar Lin.

Di seluruh China, NEV memimpin konsumsi otomotif karena harga pengisian dayanya yang lebih murah dan jejak karbon yang lebih sedikit. Pada paruh pertama 2023, penjualan NEV China melonjak 44,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi hampir 3,75 juta unit, dibandingkan dengan kenaikan 9,8 persen dalam hal total penjualan mobil, ungkap Asosiasi Produsen Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM).

China, yang bertekad mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum 2030, telah berjanji untuk memperpanjang kebijakan pajak pembelian preferensial bagi NEV hingga akhir 2027 dan terus menyempurnakan infrastruktur terkait.

China membangun lebih dari 1,44 juta tiang pengisian daya pada paruh pertama 2023, dengan 351.000 di antaranya adalah tiang pengisian daya publik. Hingga akhir Juni tahun ini, jumlah tiang pengisian daya di China mencapai lebih dari 6,6 juta, menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) China.

Perusahaan yang memproduksi ‘baobao bashi’ tersebut kini menargetkan untuk meningkatkan eksistensinya di pasar luar negeri. Wuling Air EV, salah satu tipe ‘baobao bashi’, telah memasuki pasar Indonesia dan dikerahkan dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 20 (Group of 20/G20) di Bali pada 2022 lalu.

Wang Pulin, Brand Manager SAIC-GM-Wuling, mengungkapkan bahwa perusahaan itu telah membangun sebuah pabrik manufaktur kendaraan, sebuah kawasan pemasok suku cadang otomotif, dan lebih dari 140 gerai penjualan dan servis di Indonesia.

Sebelumnya pada tahun ini, SAIC-GM-Wuling dan pemerintah Indonesia menandatangani sebuah nota kesepahaman untuk memperluas investasi di Indonesia dan memperkenalkan lebih banyak NEV ke pasar lokal, imbuh Wang.

*1 yuan = 2.111 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan