Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China menyatakan kesediaan pihaknya untuk mendukung proyek penelitian bersama Indonesia, di berbagai subbidang seperti energi terbarukan, biofuel, kendaraan listrik, dan bioteknologi.
Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia dan Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Ministry of Science and Technology/MOST) China menandatangani dokumen pengaturan implementasi program penelitian bersama di berbagai bidang, antara lain perubahan iklim, energi, dan kesehatan.
Kerja sama tersebut disepakati dalam pertemuan China-Indonesia Joint Committee on Science, Technology & Innovation Cooperation ke-7 di Beijing pada akhir pekan lalu. Penandatanganan dokumen ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang telah dilakukan kedua institusi itu pada tahun lalu.
“China merupakan mitra strategis bagi Indonesia, kami memiliki banyak program pendanaan yang tidak hanya menguntungkan BRIN tetapi juga bagi perguruan tinggi dan lembaga riset di Indonesia,” ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Agus Haryono dalam pernyataan resminya.
Dalam pertemuan tersebut, MOST menyatakan kesediaan pihaknya untuk mendukung proyek penelitian bersama di berbagai subbidang seperti energi terbarukan, biofuel, kendaraan listrik, dan bioteknologi. MOST juga mengusulkan enam proyek kolaboratif yang akan diselesaikan dalam waktu dua tahun, melalui dukungan dana dari pemerintah China serta kontribusi dari Indonesia tergantung pada ketersediaan anggaran.
Selain itu, MOST berencana meluncurkan program penelitian jangka pendek bagi para ilmuwan Indonesia untuk melakukan penelitian di China, terutama di bidang energi dan konstruksi.
BRIN dan MOST juga mendukung pembentukan pusat penelitian bersama yang melibatkan Universitas Tsinghua dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi pusat penelitian kolaboratif yang menghubungkan lembaga-lembaga terkait dari kedua negara di bidang kesehatan dan kebijakan publik.
Laporan: Redaksi