Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Perdagangan menyebutkan, India merupakan mitra strategis perdagangan rempah-rempah Indonesia dan merupakan negara tujuan utama ketiga ekspor remah-rempah dari Tanah Air.
Bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan India diharapkan dapat terus meningkat sehingga dapat memberi lebih banyak kemakmuran bagi masyarakat kedua negara, serta memperluas pasar rempah-rempah bagi kedua negara, kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dalam webinar Amazing Spices: Accolade to The India-Indonesia’s Adamant Cohesiveness In Exotic Spices di Jakarta, Kamis.
Webinar tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pada Trade Expo Indonesia-Digital Edition 2021 yang dijadwalkan berlangsung pada 21 Oktober-4 November 2021 (interaktif daring), hingga 20 Desember 2021 (showcase).
Menurut Didi, ekspor rempah-rempah Indonesia selama periode Januari-Agustus 2021 tercatat sebesar 499,1 juta dolar AS, atau meningkat 12,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Produk ekspor utama Indonesia untuk rempah-rempah adalah pala, cengkeh, lada putih, kayu manis dan kapulaga. Sebagian besar rempah-rempah Indonesia diekspor ke Amerika Serikat, Tiongkok, India, Vietnam, dan Belanda,” jelas Didi.
India, imbuhnya, merupakan negara tujuan utama ketiga ekspor rempah-rempah Indonesia.
Pada Januari-Agustus 2021, nilai ekspor rempah-rempah Indonesia ke India sebesar 74,53 juta dolar AS, atau naik 51,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Produk ekspor utama rempah-rempah Indonesia ke India adalah pala dengan nilai 23,82 juta dolar AS dengan pangsa 32,96 persen; cengkeh seilai 22,6 juta dolar AS dengan pangsa 30,44 persen: lada senilai 8,6 juta dolar AS dengan pangsa 11,56 persen; lada hitam senilai 4,18 juta dolar AS dengan pangsa 5,6 persen; dan kunyit senilai 3,5 juta dolar AS dengan pangsa 4,7 persen.
Laporan: Redaksi