Banner

Kelompok internasional siapkan cadangan vaksin ebola

Ilustrasi. Empat organisasi kesehatan dan kemanusiaan internasional terkemuka pada Selasa (12/1/2021) mengumumkan tengah mempersiapkan persediaan vaksin Ebola global untuk mengantisipasi wabah. (Markus Spiske on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Empat organisasi kesehatan dan kemanusiaan internasional terkemuka pada Selasa (12/1) mengumumkan tengah mempersiapkan persediaan vaksin Ebola global untuk mengantisipasi wabah.

Upaya tersebut dipimpin oleh Kelompok Koordinasi Internasional (ICG) untuk Pengadaan Vaksin, yang meliputi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), dan Médecins Sans Frontières (MSF) yang juga dikenal sebagai Doctors Without Borders berkedudukan di Swiss.

Cadangan vaksin akan memungkinkan negara-negara, dengan dukungan organisasi kemanusiaan, untuk menahan epidemi Ebola di masa depan dengan memastikan akses tepat waktu ke vaksin bagi mereka yang berisiko.

“Pandemik COVID-19 mengingatkan kita pada kekuatan vaksin yang luar biasa untuk menyelamatkan nyawa dari virus mematikan,” kata Direktur Jenderal WHO. Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

“Vaksin Ebola telah membuat salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia dapat dicegah. Persediaan baru ini adalah contoh yang sangat baik dari solidaritas, ilmu pengetahuan dan kerja sama antarorganisasi internasional dan sektor swasta untuk menyelamatkan nyawa manusia,” imbuhnya.

Banner

Vaksin Ebola dosis tunggal suntik (rVSV∆G-ZEBOV-GP, live) diproduksi oleh Merck, Sharp & Dohme (MSD) Corp., dan dikembangkan dengan dukungan keuangan dari pemerintah Amerika Serikat.

Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency) melisensikan vaksin Ebola pada November 2019, dan vaksin tersebut sekarang telah dikualifikasi sebelumnya oleh WHO, dan dilisensikan oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA), serta di delapan negara Afrika.

Sebanyak 6.890 dosis awal kini tersedia untuk respons wabah, yang akan dikirim ke lokasi persediaan bulan ini.

Dibutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun untuk mencapai jumlah yang direkomendasikan, bergantung tingkat penyebaran penyakit.

Karena wabah Ebola relatif jarang dan tidak dapat diprediksi, tidak ada pasar alami untuk vaksin tersebut. Vaksin hanya dijamin melalui pembentukan stockpile dan tersedia dalam jumlah terbatas.

Vaksin Ebola dicadangkan untuk respons wabah guna melindungi orang-orang yang berisiko tertinggi tertular Ebola, termasuk tenaga kesehatan dan pekerja garis depan.

Banner

Laporan: Raihana Radhwa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan