Banner

Penikaman terhadap mahasiswa bukti terbaru kejahatan rasial meningkat di AS

Foto tangkapan layar yang diambil dari situs web CNN ini menunjukkan pemberitaan terbaru tentang serangan tidak beralasan yang diduga didasari oleh rasialisme pada 11 Januari 2023 di Bloomington, Indiana, Amerika Serikat. (Xinhua)

Kejahatan rasial di AS, yang terjadi pada orang-orang keturunan Asia di 16 kota dan county terbesar di negara itu, melonjak 164 persen di kuartal pertama 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.

 

New York City, AS (Xinhua) – Tersangka dalam sebuah serangan yang tidak beralasan mengatakan bahwa dirinya termotivasi oleh rasialisme ketika dia berulang kali menikam korban, yang merupakan seorang mahasiswa keturunan Asia di Universitas Indiana pada pekan lalu di bus kota, seperti dilaporkan CNN pada Selasa (17/1), mengutip dokumen pengadilan dan kelompok mahasiswa.

Banner

Seperti yang tampaknya menjadi contoh terbaru dari gelombang diskriminasi anti-Asia di Amerika Serikat (AS), Billie Davis (56), seorang warga kulit putih, didakwa dengan percobaan pembunuhan, serangan berencana dan serangan dengan menggunakan senjata mematikan dalam insiden yang terjadi pada 11 Januari di Bloomington, Indiana, menurut catatan pengadilan.

Davis dan korban menaiki bus secara terpisah, dan ketika korban akan turun dari bis, Davis bangkit dari kursi terdekatnya dan diduga menikam kepala korban dengan pisau lipat, menyebabkan sejumlah luka tusukan, menurut dokumen tuduhan tertulis.

Pejabat kota dan universitas mengecam serangan tersebut, yang terjadi di tengah meningkatnya gelombang tindakan pelecehan dan serangan yang dilaporkan terhadap orang-orang keturunan Asia-Amerika di masa pandemik COVID-19, menurut laporan itu.

Banner

Pada kuartal pertama 2021 saja, aksi kejahatan rasial yang dilaporkan terhadap orang-orang keturunan Asia di 16 kota dan county terbesar di AS melonjak 164 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut sebuah studi dari Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme (Center for the Study of Hate and Extremism) di California State University, San Bernardino.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan