Banner

Kremlin desak penyelidikan insiden Nord Stream menyusul laporan jurnalis AS

Foto dari udara yang disediakan oleh Swedish Coast Guard pada 27 September 2022 ini menunjukkan kebocoran gas dari pipa gas Nord Stream di Laut Baltik. (Xinhua/Swedish Coast Guard)

Kebocoran pipa gas Nord Stream memerlukan penyelidikan lebih lanjut menyusul laporan jurnalis Amerika Serikat (AS), Seymour Hersh, yang menyebutkan bahwa para penyelam AS memasang bahan peledak di bawah pipa Nord Stream saat latihan militer NATO BALTOPS (Baltic Operations) pada musim panas 2022 dan belakangan meledakkannya pada September.

 

Moskow, Rusia (Xinhua) – Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Kamis (9/2) mengatakan bahwa artikel jurnalis Amerika Serikat (AS) Seymour Hersh tentang kebocoran pipa gas Nord Stream menegaskan perlunya suatu penyelidikan dan hukuman bagi pihak yang bertanggung jawab.

“Ini menjadi preseden yang sangat berbahaya. Jika seseorang melakukannya sekali, dia bisa melakukannya di mana pun di dunia ini untuk kedua kalinya. Tidak banyak negara yang bisa melakukan sabotase seperti itu,” ujarnya.

Menurut Hersh, yang merupakan pemenang Penghargaan Pulitzer, para penyelam AS memasang bahan peledak di bawah pipa Nord Stream saat latihan militer NATO BALTOPS (Baltic Operations) pada musim panas 2022 dan belakangan meledakkannya pada September.

Kebocoran pipa gas Nord Stream
Foto dari udara yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Denmark pada 27 September 2022 ini menunjukkan lokasi kebocoran pipa gas Nord Stream. (Xinhua/Kementerian Pertahanan Denmark)

Artikel Hersh tidak disebarluaskan di media Barat, dan Rusia telah melihat upaya untuk secara diam-diam membatasi penyelidikan, ungkap Peskov.

Banner

Vyacheslav Volodin, Ketua Duma Negara Rusia, mengatakan di Telegram sebelumnya pada hari itu bahwa “fakta-fakta yang dipublikasikan harus menjadi dasar bagi penyelidikan internasional.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan