Kasus kejahatan keuangan di China menurun di tengah peningkatan upaya pemberantasan, tetapi tingkat kejadiannya masih tergolong tinggi, dengan pencucian uang, penyelesaian dan pembayaran dana ilegal, serta kasus-kasus perdagangan valuta asing yang melanggar hukum masih terus meningkat.
Beijing, China (Xinhua) – China melaporkan penurunan kasus kejahatan keuangan di tengah peningkatan upaya pemberantasan, tetapi tingkat kejadiannya masih tergolong tinggi, menurut Kejaksaan Agung Rakyat (Supreme People’s Procuratorate/SPP) China.
Dari Januari hingga November 2023, otoritas kejaksaan secara nasional menyetujui penangkapan 11.060 individu yang diduga mengganggu ketertiban pengelolaan keuangan dan terlibat dalam penipuan keuangan. Gugatan dilayangkan kepada 22.529 tersangka, turun 10 persen secara tahunan (year on year/yoy), tunjuk data yang dirilis oleh SPP dalam konferensi pers pada Kamis (28/12).
Sebanyak 15.590 orang didakwa atas kejahatan yang melibatkan penyerapan ilegal deposito publik dan penipuan penggalangan dana selama periode yang sama, menandai penurunan 5,6 persen (yoy), kata SPP.
Data tersebut menunjukkan bahwa 2.301 orang dituntut atas kejahatan pencucian uang dalam 11 bulan pertama 2023, naik 10 persen (yoy).
Pencucian uang, penyelesaian dan pembayaran dana ilegal, dan kasus-kasus perdagangan valuta asing yang melanggar hukum terus meningkat, ujar Zhang Xiaojin, seorang pejabat di SPP.
Pemanfaatan transaksi mata uang virtual muncul sebagai sarana baru untuk transfer dana lintas perbatasan, imbuh Zhang.
Laporan: Redaksi