Kapal udara buoyant airborne turbine (BAT) yang dikembangkan di dalam negeri oleh China memanfaatkan angin yang lebih kuat dan stabil dari altitudo yang lebih tinggi untuk menghasilkan daya.
Wuhan, China (Xinhua/Indonesia Window) – Kapal udara buoyant airborne turbine (BAT) yang dikembangkan di dalam negeri oleh China pada Kamis (10/10) mencapai rekor ketinggiannya di Provinsi Hubei, China tengah. Kapal udara tersebut memanfaatkan angin yang lebih kuat dan stabil dari altitudo yang lebih tinggi untuk menghasilkan daya.
Balon udara S500 yang berisi helium itu naik ke ketinggian 500 meter di atas permukaan tanah di Kota Jingmen, menghasilkan daya dengan tingkat melebihi 50 kW, seperti disampaikan Beijing SAWES Energy Technology Co., Ltd., salah satu pengembang sistem ini.
Pengoperasian tersebut memecahkan rekor untuk ketinggian terbang maksimum sekaligus daya yang dihasilkan oleh sebuah turbin udara dengan desain seperti ini, menurut perusahaan itu.
Angin pada altitudo tinggi dinilai sebagai sumber energi bersih yang luas dan stabil yang dapat dipanen dengan biaya rendah. Sistem BAT menggunakan sebuah kapal udara yang menyerupai layang-layang untuk menerbangkan generator dan mengirim listrik melalui penambat ke Bumi.
Kapal udara S500 dikembangkan oleh perusahaan itu melalui kerja sama dengan beberapa institusi China termasuk Universitas Tsinghua dan Institut Penelitian Informasi Antariksa (Aerospace Information Research Institute) di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences).
“S500 dikembangkan untuk skenario seperti penyelamatan darurat, survei dan pemetaan, serta keamanan perkotaan. Ketika terjadi gempa bumi atau banjir, (kapal udara) itu dapat segera diluncurkan untuk memastikan pasokan daya di lokasi dan komunikasi,” kata Weng Hanke, chief technology officer di perusahaan itu.
Weng menambahkan bahwa mereka berencana untuk menguji pembangkitan daya sebesar 100 kW di ketinggian 1.000 meter dengan menggunakan turbin tersebut.
Laporan: Redaksi