Insinyur tempur dari Kanada akan dikirim lagi untuk membantu mendukung upaya Polandia dalam melatih pasukan Ukraina, sebagai bagian dari komitmennya dalam meningkatkan bantuan militer bagi negara yang tengah berperang melawan Rusia ini.
Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Kanada mengatakan pada Selasa, bahwa mereka akan mengirim 40 insinyur tempur lagi untuk membantu mendukung upaya Polandia dalam melatih pasukan Ukraina, sebagai bagian dari komitmennya untuk meningkatkan bantuan militer bagi Ukraina.
Angkatan Bersenjata Kanada telah melatih lebih dari 33.000 personel militer dan keamanan Ukraina sejak 2015, tetapi telah menghentikan aspek upaya pelatihan sejak Februari lalu.
“Hari ini, saya mengumumkan bahwa dalam beberapa pekan mendatang, Kanada akan mengerahkan sekitar 40 insinyur tempur ke Polandia untuk membantu pasukan Polandia melatih para penyadap Ukraina dalam pengintaian teknik, bahan peledak, mining dan de-mining,” kata menteri pertahanan Kanada Anita Anand dalam konferensi pers di ibu kota Polandia, Warsawa.
Mining dalam operasi militer adalah teknik penggalian lubang tambang, terowongan dan ruang bawah tanah, untuk menempatkan bahan peledak langsung di bawah area musuh, sehingga cukup kuat untuk menghancurkannya.
Pasukan Kanada juga telah membantu militer dan pemerintah Polandia dalam mendukung pusat penerimaan pengungsi dan telah membantu mendukung program pelatihan yang berbasis di Inggris.
Anand mengatakan, pelatihan tambahan tersebut “akan melengkapi pelatihan Kanada untuk rekrutan baru Ukraina di Inggris, dan pelatihan Kanada untuk personel Ukraina tentang penggunaan howitzer M777 yang kami sumbangkan ke Ukraina.”
Rusia menghujani rudal jelajah di kota-kota Ukraina pada Senin (10/10) dalam apa yang disebut Amerika Serikat sebagai “serangan mengerikan,” membunuh warga sipil dan melumpuhkan pasokan listrik, dalam serangan udara yang paling luas sejak dimulainya perang pada Februari lalu.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus” yang katanya tidak dirancang untuk menduduki wilayah negara ini, tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer tetangga selatannya dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya. Militer Rusia membantah sengaja menyerang warga sipil.
Sumber: Reuters
Laporan: Redaksi