Jakarta (Indonesia Window) – Kedatangan jamaah umrah asing di Tanah Suci diperkirakan akan semakin meningkat dalam tiga bulan mendatang hingga tibanya bulan Ramadhan, yang merupakan puncak musim umroh tahunan.
Saeed Bahashwan, Anggota Komite Nasional Penyelenggaraan Ibadah Haji, Umroh, dan Kunjungan Arab Saudi, mengatakan sektor jasa umroh menargetkan peningkatan besar jumlah jamaah yang datang dari luar negeri selama tiga bulan ke depan yaitu Rajab, Syaban dan Ramadhan.
Dia mengatakan sejumlah negara, termasuk Indonesia, Pakistan, India, Mesir, Tunisia, Aljazair, Uzbekistan dan Libya, bersiap untuk mengirim jamaah mereka ke Makkah.
Bahashwan mengatakan, sebanyak 201 perusahaan dan lembaga umroh berlisensi disiapkan untuk memberikan layanan terbaik bagi para jamaah sejak kedatangan mereka hingga kepulangan mereka ke tanah air masing-masing, setelah melakukan ritual umroh dengan mudah dan nyaman.
Layanan umroh tersebut, termasuk hotel, serta transportasi dan katering yang disediakan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan virus corona.
Sistem elektronik yang efektif juga diterapkan bagi para jamaah untuk mendapatkan izin menunaikan umroh, shalat di Masjidil Haram di Makkah dan Raudhoh (روضه) di Masjid Nabawi Madinah, serta mengunjungi makam Nabi ﷺ. Seluruh kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol virus corona, kata Bahashwan.
Dia juga mencatat bahwa hal ini akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemulihan sektor umroh dan selanjutnya menaikkan tingkat hunian hotel dan fasilitas perumahan, serta menggeliatkan kembali kegiatan komersial dalam bidang transportasi, restoran, belanja dan sektor jasa lainnya di kota suci Makkah dan Madinah.
Sementara itu, Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi menekankan bahwa jamaah umrah dan para pengunjung harus sepenuhnya mematuhi tindakan pencegahan terhadap virus corona dengan memakai masker dan menjaga jarak sosial di Dua Masjid Suci guna melindungi mereka dari penularan infeksi.
Sumber: Saudi Gazette
Laporan: Redaksi