Banner

Serangan Israel terhadap kamp pengungsi tewaskan lebih dari 195 orang

Sejumlah warga melakukan upaya penyelamatan di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 1 November 2023. Sedikitnya 8.525 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak awal konflik terbaru Israel-Hamas yang meletus pada 7 Oktober lalu, menurut Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza. Sementara itu, militer Israel mengatakan konflik terbaru ini menewaskan sedikitnya 1.400 orang di Israel. (Xinhua/Yasser Qudih)

Kamp pengungsi Jabalia di bagian utara Gaza menjadi sasaran serangan Israel, menyebabkan setidaknya 195 warga Palestina tewas, 120 orang masih tertimbun reruntuhan, dan 777 orang lainnya terluka.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di bagian utara Gaza –  serangan yang menurut pejabat hak asasi manusia PBB bisa menjadi kejahatan perang – pada Selasa (31/10) lalu menyebabkan setidaknya 195 warga Palestina tewas, 120 orang masih tertimbun reruntuhan, dan 777 orang lainnya terluka, menurut otoritas Hamas.

Serangan brutal tersebut memaksa semakin banyak warga negara asing bersiap untuk meninggalkan Jalur Gaza yang terkepung pada Kamis.

Setidaknya 320 warga asing dalam daftar awal 500 orang, serta puluhan warga Gaza yang terluka parah, menyeberang ke Mesir pada Rabu (1/11) berdasarkan kesepakatan antara Israel, Mesir dan Hamas.

Pemegang paspor asal Australia, Austria, Bulgaria, Republik Ceko, Finlandia, Indonesia, Italia, Jepang, Yordania, Inggris, dan Amerika Serikat termasuk dalam evakuasi tersebut.

Banner

Pejabat perbatasan Gaza mengatakan, penyeberangan perbatasan akan dibuka kembali pada hari Kamis sehingga lebih banyak warga asing dapat keluar. Sebuah sumber diplomatik mengatakan sekitar 7.500 pemegang paspor asing akan meninggalkan Gaza selama sekitar dua pekan.

Menekankan serangan terhadap militan Hamas, Israel telah membombardir Gaza melalui darat, laut dan udara dalam kampanyenya untuk memusnahkan kelompok Islam tersebut setelah mereka melakukan serangan lintas batas ke Israel selatan pada 7 Oktober lalu. Israel mengeklaim Hamas membunuh 1.400 orang, sebagian besar warga sipil dan menyandera lebih dari 200 orang.

Sementara itu, ledakan keras terdengar pada Kamis dini hari di sekitar rumah sakit al-Quds di Kota Gaza yang padat penduduk, kata Bulan Sabit Merah Palestina. Pihak berwenang Israel sebelumnya telah memperingatkan rumah sakit untuk segera melakukan evakuasi, yang menurut para pejabat PBB tidak mungkin dilakukan tanpa membahayakan pasien.

Dua komandan Hamas tewas, kata Israel.

Israel mengatakan serangannya pada 30-31 Oktober lalu menewaskan dua pemimpin militer Hamas di Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza. Israel mengatakan kelompok itu memiliki pusat komando dan “infrastruktur teror lainnya di bawah, di sekitar dan di dalam bangunan sipil, yang dengan sengaja membahayakan warga sipil Gaza.”

Pejabat hak asasi manusia PBB mengatakan serangan terhadap kamp tersebut bisa menjadi kejahatan perang.

Banner

Israel mengirim pasukan darat ke Gaza akhir pekan lalu setelah berpekan-pekan melakukan serangan udara dan artileri untuk membalas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober yang mengejutkan warga Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 8.796 warga Palestina di daerah kantong pantai yang sempit itu, termasuk 3.648 anak-anak, telah tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober.

Sumber: Reuters

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan