Banner

Kamboja catat peningkatan populasi bangau langka

Foto yang diabadikan pada 28 Juli 2023 ini menunjukkan seekor bangau sarus terbang di suaka margasatwa di Kamboja. (Xinhua/Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja/Lay Darith)

Jumlah burung bangau sarus di Kamboja kini tercatat 180 ekor, naik signifikan dari 156 ekor yang dicatat pada 2022 lalu.

 

Phnom Penh, Kamboja (Xinhua) – Kamboja mencatat 180 ekor bangau sarus yang rentan secara global dalam sensus terbarunya, peningkatan signifikan dari 156 ekor burung yang dicatat tahun lalu, demikian disampaikan Sekretaris Negara Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja Neth Pheaktra pada Senin (31/7).

Sensus bangau sarus dilakukan oleh kementerian tersebut bekerja sama dengan NatureLife Cambodia, Wildlife Conservation Society (WCS), dan International Crane Foundation dari bulan Desember hingga Mei di berbagai daerah di seluruh Kamboja, ujarnya.

Jumlah burung bangau sarus
Foto yang diabadikan pada 28 Juli 2023 ini memperlihatkan sepasang bangau sarus yang terbang di suaka margasatwa di Kamboja. (Xinhua/WWF-Kamboja/Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja)

“Sensus terbaru ini mencatat jumlah burung bangau sarus tertinggi pada bulan Februari yaitu 180 ekor,” kata Pheaktra kepada Xinhua.

“Angka baru tersebut menunjukkan sinyal positif dibandingkan dengan 156 bangau sarus yang dicatat pada sensus 2022 dan 161 bangau sarus pada sensus 2021,” lanjutnya.

Banner

Bangau sarus merupakan burung terbang berbadan paling tinggi dengan tinggi dapat mencapai sampai 1,65 meter. Spesies ini dicantumkan dalam Daftar Merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN) sebagai spesies rentan. Populasinya di dunia menurun dengan cepat akibat degradasi dan perusakan habitat lahan basah yang meluas, eksploitasi manusia, serta efek polutan dan racun.

Di Kamboja, bangau ini dapat ditemukan di Suaka Margasatwa Lumphat di Provinsi Mondulkiri dan Provinsi Ratanakiri, lanskap lindung Anlong Pring di Provinsi Kampot, dan lanskap lindung Boeung Prek Lapouv di Provinsi Takeo.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan